Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan sejumlah progres kerja dan program mereka selama empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Kominfo sebagai regulator, fasilitator dan akselerator, selama empat tahun ini membuat sejumlah program kerja untuk membenahi ekosistem teknologi informasi dan komunikasi yang dibagi berdasarkan Network (Jaringan), Device (Perangkat) dan Application (Aplikasi). Kominfo pada tahun awal fokus pada percepatan pemberlakuan jaringan 4G di Indonesia," kata Menteri Kominfo Rudiantara saat paparan di Jakarta, Kamis.

Untuk perangkat, Kominfo bersama Kementerian Perindustrian menerapkan kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30 persen untuk perangkat seluler yang beredar di Indonesia.

Dirjen SDPPI Ismail menambahkan kebijakan TKDN mampu menghemat impor ponsel sekitar 8 juta unit. 

Angka 30 persen dapat diperoleh dari penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras buatan dalam negeri.

Dari segi aplikasi, Kominfo bertindak sebagai fasilitator dan akselerator untuk perusahaan rintisan atau startup, salah satunya dalam Gerakan 1.000 Startup untuk menuju ekonomi digital.

Gerakan ini hingga tahun ini sudah menghasilkan 525 perusahaan rintisan baik yang dibina oleh Kominfo maupun hasil kerja sama dengan perusahaan lainnya, menurut Dirjen Aptika Semuel Pangerapan.

Selain itu, Kominfo juga menyelenggarakan Indonesia Next Unicorn untuk mencetak lebih banyak startup unicorn di Tanah Air.

“Kami harap tahun depan ada lima unicorn,” kata Rudiantara.

Acara unicorn ini juga bertujuan untuk menjembatani calon investor dengan para perusahaan rintisan untuk mendapatkan dana.

Selain program-program yang telah disebutkan di atas, Kominfo juga sedang membangun jaringan infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring yang ditargetkan selesai pada 2019.

Saat ini pembangunan Palapa Ring Paket Barat sudah 100 persen selesai, sementara Paket Tengah sudah 98 persen dan Paket Timur 74 persen.

Baca juga: Akses internet jangkau 2.451 lokasi di daerah tertinggal

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018