dalam dunia penerbangan, pengawasan harus sangat ketat. Jika memang ditemukan permasalahan, seharusnya pesawat tidak diberangkatkan
Malang, (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menyampaikan belasungkawa dan rasa duka cita mendalam atas kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 yang jatuh pada Senin (29/10).

Ma'ruf Amin mendoakan para korban dari pesawat Boing tipe B737-Max tersebut supaya diterima oleh Allah SWT dan dimaafkan atas segala kesalahannya, serta bagi keluarga yang ditinggalkan dapat menerima musibah tersebut dengan sabar dan ikhlas.

"Saya mengucapkan belasungkawa atas peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air dari Jakarta tujuan Pangkal Pinang. Mudah-mudahan dibalas oleh Allah SWT, dan saya berharap untuk semua maskapai penerbangan supaya lebih berhati-hati, agar terhindar dari kecelakaan," kata Ma'ruf, di Kota Malang, Senin.

Ma'ruf menambahkan, dalam dunia penerbangan, pengawasan harus sangat ketat. Jika memang ditemukan permasalahan, seharusnya pesawat tidak diberangkatkan.

"Saya kira perlu pengawasan yang ketat, supervisi harus benar-benar," katanya.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa sebanyak 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua orang bayi serta lima orang pramugari, jatuh di perairan Tanjung Karawang, pada Senin pagi.

Pesawat tersebut lepas landas pada pukul 06.10 WIB, dan berdasarkan jadwal, akan tiba di Pangkal Pinang pada pukul 07.10 WIB. Namun, setelah kurang lebih selama 13 menit mengudara, pesawat tersebut hilang kontak.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah melakukan proses evakuasi setelah informasi tersebut dikonfirmasi oleh Lion Air. Pesawat hilang kontak pada koordinat 107,07 Bujur Timur dan 05.46 Lintang Selatan.

Basarnas mengerahkan 130 personel dan 30 penyelam dari Kantor SAR Jakarta, Bandung dan Lampung.

Baca juga: Presiden perintahkan pencarian Lion Air JT610 24 Jam
Baca juga: Menpar sampaikan duka cita atas musibah Lion Air

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018