Bern, Swiss (ANTARA News) - Badan sepak bola Eropa (UEFA) telah mendenda lima klub berkaitan dengan kerusuhan yang terjadi pada pertandingan kualifikasi babak terakhir Liga Champions. Klub Anderlecht dari Belgia merupakan klub yang didenda paling besar, yakni 20.000 francs Swiss (16.526 dolar AS) setelah para penonton melemparkan berbagai benda dan berusaha menyerbu lapangan dalam pertandingan kedua mereka melawan tim Turki, Fenerbahce, 29 Agustus di Brussels. Fenerbahce, yang menang 3-0 dalam dua pertandingan itu, didenda 8.000 francs Swiss karena para pendukungnya membakar kembang api. "Kami menerima baik denda itu dan kami merasa senang karena UEFA tidak menuntut kami melakukan pertandingan UEFA (20 September) melawan Vienna di pertandingan tanpa penonton," kata Anderlecht dalam sebuah pernyataan. "Kami sangat kecewa dengan tingkah laku para penggemar ini dan kami berusaha keras bersama polisi untuk mengidentifikasi mereka dan telah menghukum mereka agar mereka tidak mengulangi perbuatan mereka di masa mendatang," katanya. Klub Italia, Lazio dan klub Romania, Dinamo Bucharest masing-masing didenda 12.000 dan 9.000 franc Swiss karena insiden yang melibatkan kembang api dalam pertandingan babak ketiga mereka. Lazio lolos dari babak grup tersebut setelah menang agregat 4-2. Komite Disiplin UEFA tidak menyebut perilaku rasis dalam pertandingan itu, walalupun media melaporkan adanya teriakan-teriakan rasis oleh para peggemar Anderlecht, Fenerbahce, dan Lazio. Red Star Belgrade juga didenda 10.000 franc Swiss oleh komite tersebut setelah para pendukung mereka melemparkan berbagai benda pada pertandingan kualifikasi mereka melawan Rangers, yang berakhir dengan kemenangan 1-0 bagi tim Glasgow itu, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007