Addis Ababa (ANTARA News) - Polisi di Ethiopia menemukan kuburan berisi sedikit-dikitnya 200 mayat di sepanjang perbatasan antara wilayah bergolak Oromiya dengan Somali, kata media terkait negara.

Kuburan massal itu ditemukan dalam penyelidikan mantan pemimpin wilayah Somali, yang menghadapi persidangan dengan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan memicu bentrokan, kata perusahaan penyiaran Fana pada Kamis malam, mengutip pernyataan polisi.

Penyiaran itu tidak memberikan rincian.

Abdi Mohammed Omer dipaksa mundur pada 6 Agustus dan ditangkap beberapa pekan kemudian sesudah kekerasan terjadi di ibu kota provinsi tersebut, Jijiga.

Kelompok hak asasi secara tetap menuduh pemerintahannya melakukan pelanggaran, seperti, penyiksaan, sementara beberapa saksi menuduhnya memerintahkan serangan paramiliter terhadap warga di propinsi Oromiya tetangganya sesudah bentrokan suku di sana pada September.

Wilayah itu dilanda kekerasan beberapa dasawarsa saat pemerintah memerangi pemberontak Kubu Pembebasan Bangsa Ogaden sebelum kedua pihak menandatangani kesepakatan perdamaian pada bulan lalu.

Baca juga: Pengungsi Yaman di Ethiopia mengenang hidup dalam kesedihan
 

Editor: Boyke Soekapdjo

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018