London (ANTARA News) - Steve McClaren kini sedang menghadapi cobaan dalam menghadapi laju pasukannya saat merangsek ke Euro 2008, karena justru Guus Hiddink bakal mengobarkan 'Revolusi Rusia' di Stadion Wembley pada pertandingan Rabu waktu setempat. Pasukan Inggris di bawah komando Steve McClaren telah lebih dulu memperoleh kegembiraan karena mampu menekuk Israel dengan skor 3-0 dalam pertandingan pekan lalu. Perjuangan anak asuhan McClaren belum cukup, karena hasil pertandingan melawan Rusia menentukan lolos tidaknya Inggris ke ajang Euro 2008. Rusia yang mengungguli Inggris dalam pengumpulan poin, masih harus menjalankan laga di Moskow pada Oktober. Jika Hiddink mampu mengalahkan pasukan Inggris di London maka kredibilitas McClaren bakal runtuh. Skuad Inggris akan gigit jari. Hiddink diakui banyak pihak sebagai pelatih bertangan dingin. Ia mampu menyulap Russia menjadi salah satu tim yang disegani di daratan Eropa dalam beberapa tahun ini. Sementara McClaren kerap terlibat adu otot ketika menghadapi publik yang menunjukkan sikap skeptis atas kepemimpinannya. Ketika McClaren terus berjuang keluar dari kecaman publik, ia masih harus menyelesaikan pekerjaan rumah menjelang pertandingan melawan Rusia. Sejumlah pemain inti, yakni Wayne Rooney, David Beckham, Frank Lampard dan Gary Neville kini dirundung cedera. Kondisi ini memerlukan pemecahan dari McClaren. Sementara Hiddink terus membenahi kerjasama tim. Situasinya serba kontras. Ketika Inggris berhadapan dengan Israel, penampilan Shaun Wright-Phillips, Gareth Barry, Emile Heskey dan Micah Richards mampu mengundang decak kagum pubik Wembley. Mereka mampu keluar dari situasi kritis. Steven Gerrard yang menyatakan dirinya mampu turun dalam pertandingan menghadapi Russia kini masih harus menjalani pengobatan atas cedera jari kaki untuk beberapa pekan ke depan. Inggris terus optimistis. "Tim akan tampil solid meraih kesempatan karena para pemain akan bermain habis-habisan. Kami akan mengerahkan seluruh kekuatan," kata Gerrard kepada AFP. "Apakah ini awal dari sebuah tim Inggris yang baru? Sebagai pemain, anda tentu menaruh harapan, Anda harus mampu membuktikannya." "Tidak ada poin yang dapat diraih bila kita hanya duduk berpangku tangan. Kita harus bermain sebaik mungkin untuk menyongsong masa depan lebaih baik." "Kami telah membuktikannya dengan mengalahkan Israel dalam pertandingan pada Sabtu lalu. Kami akan terus meningkatkan kualitas penampilan." "Kami memang memiliki banyak kesempatan dan mampu menahan laju serangan lawan, meski kami juga memahami bahwa pertandingan pada Rabu bakal berjalan alot." Pernyataan Gerrard itu agaknya merujuk pada prestasi Hiddink ketika menangani sejumlah tim beberapa tahun lalu. Pelatih asal Belanda itu mengoleksi sejumlah sukses ketika menghantar Korea Selatan melaju ke semi-final Piala Dunia. Namanya bahkan sempat masuk dalam nominasi Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) untuk menggantikan posisi Sven Goran Eriksson. Namun ia kepalang patah arang karena tersinggung dengan sikap FA yang dianggapnya tidak taat asas ketika pelatih Belanda itu hendak menjalani proses wawancara. Tentunya kekalahan Inggris jadi keuntungan Rusia. Pemilik Chelsea Roman Abramovich yang berkebangsaan Russia kabarnya mendukung Hiddink. Iming-iming finansial jadi jurus pamungkasnya. Skuad Rusia agaknya tidak sekuat pasukan Inggris. Meski Hiddink terus memompa semangat anak asuhannya untuk tampil habis-habisan di lapangan, terlebih ketika menghadapi para pemain Inggris yang nota bene telah memiliki popularitas. Gelandang klub Zenit St Petersburg, Konstantin Zyryanov bakal menjadi tulang punggung tim, sementara Hiddink terus membenahi ketajaman dari sejumlah pemainnya yakni Igor Semshov dan Dmitry Torbinksy. Hiddink telah menyiapkan sejumlah pemain yang mengisi lini pertahanan, yakni Roman Pavlyuchenko, Dmitry Sychev dan Alexander Kerzhakov. Hiddink tampak terus membangun tembok pertahanan yang semakin kokoh untuk menahan laju serangan barisan depan Inggris. Buktinya, gawang Rusia hanya sekali kebobolan dalam delapan pertandingan. Ini capaian tersendiri bagi Rusia. Ini jadi revolusi Hiddink yang bakal dihadapi McClaren. (*)

Copyright © ANTARA 2007