Semarang,(ANTARA News) - Universitas Diponegoro Semarang mendorong Jawa Tengah menjadi provinsi riset yang mengembangkan riset dan teknologi untuk kepentingan masyarakat.

"Kalau Jateng jadi pusat riset akan sangat menguntungkan masyarakat. Kami telah menggenjot dana untuk riset," kata Rektor Undip Prof Yos Johan Utama di Semarang, Senin.

Hal tersebut diungkapkannya saat penyerahan hibah pengadaan bus dan mobil operasional dari Bank Jateng kepada Undip di Gedung Widya Puraya, kampus Undip Semarang.

Yos menyebutkan alokasi dana riset Undip yang sebelumnya hanya Rp8 miliar kini melonjak menjadi Rp43 miliar yang membuktikan komitmen Undip mengembangkan universitas riset.

"Kalau hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA) maka cepat atau lambat akan habis, namun jika mengembangkan riset dan teknologi maka provinsi ini akan lari kencang," katanya.

Sebagai komitmennya mengembangkan riset, kata Guru Besar Fakultas Hukum Undip itu, Undip telah membelanjakan setidaknya Rp150 miliar untuk pembelian dan peremajaan alat-alat laboratorium.

Diakuinya, peralatan laboratorium yang dimiliki sebelumnya sudah banyak yang ketinggalan zaman sehingga perlu diperbaharui untuk menyesuaikan perkembangan teknologi.

"Jangan sampai periset mau masuk laboratorium hormat dulu. Kenapa? Karena alat-alatnya lebih tua usianya," candanya, disambut tawa hadirin.

Sekarang ini, kata Yos, Undip telah banyak menghasilkan riset yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti "stem cell" atau sel punca untuk penderita penyakit diabetes.

"Kalau sebelumnya pada `lari` ke Universitas Airlangga Surabaya untuk suntik stem cell, sekarang Undip sudah lebih siap," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sepakat mendorong pengembangan provinsi riset dengan dukungan berbagai perguruan tinggi yang ada, khususnya Undip.

Menurut dia, selama ini sudah banyak hasil riset Undip yang telah digunakan untuk membantu masyarakat di Jateng, seperti pengembangan teknologi pertanian dengan sistem ozon.

"Purifikasi air untuk penanggulangan bencana juga pernah dibantu Undip. Kemudian, untuk sosial, seperti reformasi biroktasi juga telah rutin dilakukan," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Ganjar bangga atas dukungan yang diberikan Undip dengan mendorong Jateng sebagai provinsi riset dengan banyaknya potensi yang bisa dikembangkan ke depan.

"Kami ini kan punya enam rumah sakit. Sebagai hilirisasi riset, peluang bisnis pelayanan klinik kecantikan ini luar biasa laku sekarang. Konsumennya juga banyak yang laki-laki ternyata," katanya.

Baca juga: Menristek dorong hasil riset perguruan tinggi masuk inkubasi
Baca juga: Pengembangan riset kelautan tunjang visi poros maritim

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018