Denpasar (ANTARA News) - Setelah menemukan dua bocah, polisi kini masih menelusuri beberapa anak di bawah umur yang diduga kuat telah menjadi korban keganasan seksual (paedofil) tersangka Malfatti Di Nonte Tretto (61), warga berkebangsaan Italia. Petugas pada Polsek Denpasar Selatan, Jumat, mengungkapkan, kuat dugaan kalau tersangka Tretto tidak hanya "menggarap" dua bocah yang telah berhasil dilacak polisi, tetapi juga bocah lain yang belum muncul ke permukaan. Dugaan tersebut dikaitkan dengan keterangan beberapa saksi yang sering melihat ada anak kecil lain yang keluar masuk rumah Tretto, selain dua bocah yang telah berhasil ditemukan polisi. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban yang dihubungi terpisah, membenarkan kalau pihaknya masih melacak kemungkinan adanya korban tambahan, setelah petugas menemukan dua anak di bawah umur yang telah "digauli" tersangka Tretto. Tersangka warga negara Italia itu sendiri, lanjut dia, kini juga masih dalam pengejaran petugas sehubungan tidak terlihat lagi di rumah tinggalnya di Jalan Batursari Sanur, Denpasar Selatan. Polisi menduga Tretto telah kabur ke luar Bali sejak kaki-tangan tersangka, SN (18), remaja asal Lumajang, Jawa Timur, berhasil diringkus polisi pada hari Rabu (19/9) lalu. Perbuatan "bule" yang tercatat telah sejak lama menetap di Pulau Dewata itu, terbongkar berkat laparan warga yang curiga dengan seringnya ada pemuda yang membawa beberapa bocah ke tempat tinggal Tretto. Dari hasil penyelidikan, dua bocah yang selama ini menjadi korban aksi "keganasan" birahi Tretto, yakni IKSY (13) dan IGYR (15), berhasil ditelusuri dan dimintai keterangan oleh polisi. Petugas menyebutkan, dari keterangan dua bocah yang tinggal tidak jauh dari rumah Tretto itulah, akhirnya berhasil ditangkap SN, kaki tangan si "bule" dalam upaya mencari mangsanya. Kepada petugas, SN mengaku selama ini menjadi suruhan Tretto dalam mencari para korban untuk siap "digarap" di rumahnya. Bocah IKSY dan IGYR, merupakan dua korban hasil buruan dan bujukan SN untuk kemudian dapat diserahkan kepada Tretto. SN mengaku setiap kali menyerahkan para bocah untuk digauli di rumah tersangka, dirinya selalu mendapat imbalan uang baik dari Tretto maupun dengan cara malak dari para korban.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007