AC itu bukan produk lifestyle, tapi kebutuhan. Kalau konsumen merasa panas, pasti beli AC karena butuh
Jakarta (ANTARA News) - Permintaan pengatur suhu dalam ruang atau air conditioner (AC) diperkirakan terus tumbuh tahun ini, meskipun tahun ini disebut tahun politik karena akan ada pemilu pada 17 April.

"AC itu bukan produk lifestyle, tapi kebutuhan. Kalau konsumen merasa panas, pasti beli AC karena butuh," kata Product Marketing RAC PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) Dimas Anugra Raditya di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan berdasarkan pengalaman pemilu tahun 2009 dan 2014, permintaan AC tidak terpengaruh gonjang-ganjing politik. Konsumen, kata dia, cenderung beli AC karena kebutuhan. 

Berdasarkan asumsi AC sebagai kebutuhan itulah, perusahaan elektronik asal Korea Selatan yang telah memiliki pabrik di Indonesia itu, memproyeksikan pertumbuhan tingggi penguasaan pasar AC, khususnya AC dengan teknologi inverter yang lebih hemat energi.

"Tahun ini kami menargetkan penguasaan pasar AC inverter sebesar 69 persen," kata Dimas pada diskusi tentang prospek pasar AC di Indonesia.

Dikatakannya sejak LGEIN memutuskan fokus menggarap pasar AC inverter pada 2018 permintaan AC dengan teknologi yang mampu menghemat konsumsi listrik 40 persen hingga 70 persen itu melonjak signifikan.

Data riset independen Global for Knowledge (Gfk) menyebutkan pada 2016 porsi AC inverter di Indonesia baru mencapai 4,4 persen dari total pasar AC secara nasional.

Baca juga: AC inverter bakal makin diminati

Kemudian tumbuh tipis pada 2017 sebesar 4,5 persen, dan melonjak pada 2018 menjadi 20 persen, dan tahun 2019 diperkirakan jumlah permintaan AC inverter mencapai 30 persen.

"Persaingan AC inverter tahun ini pastinya makin ketat, karena semua merek tahu data itu," ujar Dimas.

Hal itulah yang membuat LGEIN menargetkan pertumbuhan penguasaan pasar yang tidak terlalu besar tahun ini dibanding tahun 2018 yang mencapai 65,6 persen.

"Betul kenaikannya (pangsa pasar LG) hanya kurang dari lima persen," katanya. Tahun ini LG optimistis mampu meraih 69 persen pasar inverter, dengan produk andalan AC inverter DualCool dengan Watt Control.

Dimas mengatakan ada beberapa pertimbangan konsumen membeli AC inverter yaitu kemampuan menghemat energi, kecepatan pendinginan, daya tahan, kesehatan dan desain, kenyamanan, serta kebisingan yang rendah.

Baca juga: Diklaim lebih hemat, apa itu AC inverter?
Baca juga: Permintaan AC inventer tumbuh 20 persen tahun ini

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2019