Jakarta (ANTARA News) - Vivo pertengahan tahun lalu meluncurkan ponsel flagship yang menitikberatkan pada rancangana kamera tersembunyi "elevating camera", baru muncul jika pengguna mengaktifkan kamera.

Meski pun telah muncul sejak tahun lalu, hingga saat ini belum ada tanda-tanda Vivo akan membawa ponsel ini ke Indonesia. Vivo Indonesia mengaku masih mengkaji kemungkinan tersebut.

Rancangan Vivo NEX mengusung konsep layar besar tanpa bezel, tombol kapasitif ponsel ini sepenuhnya virtual. Vivo bahkan tidak kompromi untuk bezel atas, yang biasanya dibuat menjorok ke dalam, atau poni, untuk ditempati kamera.
 


Sebagai kompensasi absen poni untuk ditempati kamera depan, Vivo membuat kamera tersembunyi di kiri atas ponsel. Kamera seukuran USB on-the go ini khusus untuk kamera depan, sementara kamera belakang tetap ditanamkan di bodi belakang .

Antara berkesempatan mencoba beberapa unit Vivo NEX S yang dipamerkan secara terbatas saat acara di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Lihat hasil jepretan dengan kamera Vivo NEX berikut ini.
 
Bagian belakang "elevating camera" Vivo NEX. Kamera depan baru muncul jika mengaktifkan fitur untuk berswafoto. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)


Kamera utama

Kamera belakang bukan jualan andalan Vivo untuk NEX, meski pun begitu mereka tetap memberikan kamera ganda seperti standard ponsel flagship. Kamera belakang NEX S cenderung lebih rendah dibandingkan dengan flagship lain, yang berani memasang 20MP.

Vivo membekali NEX S dengan kamera beresolusi 12MP dengan bukaan f/1.8. 

Vivo menggunakan sensor dari Sony IMX363 Exmor RS didukung dengan piksel ganda PDAF dan ukuran piksel 1,40 mikron. Semakin besar ukuran piksel, semakin besar pula kemampuannya untuk menangkap cahaya.

Berikut ini hasil foto dengan kamera utama belakang Vivo NEX S dalam kondisi cahaya redup.
 
Hasil foto dengan kamera belakang utama Vivo NEX S. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)


Kamera sekunder di Vivo NEX S berukuran 5MP bukaan f/2.4, digunakan untuk memberi efek kedalaman atau bokeh, objek yang tidak menjadi fokus akan terlihat kabur.

Berikut ini hasil foto dengan efek bokeh dengan Vivo NEX S dalam kondisi cahaya redup.
 
Hasil foto dengan kamera belakang sekunder Vivo NEX S. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)


Kamera depan
Daya tarik Vivo NEX berada di kamera depan, pengguna harus mengaktifkan fitur swafoto untuk mencoba kamera ini. Begitu mengklik kamera depan, kamera secara otomatis akan bergeser ke atas. 
 
Kamera depan Vivo NEX yang memiliki konsep "elevating camera". Kamera depan baru muncul jika mengaktifkan fitur untuk berswafoto. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)


Kamera otomatis yang diberikan Vivo juga tidak besar, hanya 8MP. Keluar-masuk kamera ini cukup halus, pengguna bahkan bisa mengatur efek suara saat kamera muncul.

Berikut ini hasil swafoto dengan kamera depan Vivo NEX S yang memiliki bukaan f/2.0.
 
Hasil swafoto dengan kamera depan "elevating camera" Vivo NEX S. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)


Seperti yang telah disebutkan di atas, Vivo Indonesia belum memastikan kapan mereka akan membawa ponsel ini ke Indonesia. Di India, ponsel ini dijual seharga 48.990 rupee atau setara dengan Rp9,8 juta.

Baca juga: Vivo ternyata sudah uji ponsel 5G

Baca juga: Cerita dibalik pembuatan Vivo NEX

Baca juga: Kapan Vivo NEX masuk Indonesia?

Baca juga: Vivo setia kembangkan kamera untuk ponsel

Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019