Jakarta (ANTARA News) - Marketplace online Bukalapak mendapat suntikan dana dari perusahaan pendanaan asal Korea Selatan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund.

"Kami berharap dengan adanya dukungan kemitraan ini dapat semakin mempercepat langkah kami untuk berinovasi melalui teknologi untuk mendorong usaha kecil di Indonesia semakin naik kelas," ujar Co-Founder and President Bukalapak, Fajrin Rasyid, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sayangnya, saat dihubungi Antara, Bukalapak enggan menyebut nominal investasi tersebut. Namun, Reuters melaporkan bahwa investasi tersebut senilai 50 juta dolar AS atau sekitar Rp706,6 miliar.

"Melalui beragam kolaborasi strategis, kami akan mendukung Bukalapak agar dapat terus berkembang," ujar Head of New Growth Investment Mirae Asset Capital, Jikwang Chung.

Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund berencana untuk terus berinvestasi pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi, seperti e-commerce, platform internet, kesehatan, barang konsumsi, distribusi, serta logistik.

Selama ini, Bukalapak telah didukung oleh beberapa pemegang saham utama seperti EMTEK, Ant Financial, GIC (Government of Singapore Investment Corporation).

Bukalapak mencatat dua juta transaksi setiap harinya, yang berhasil membuat pendapatan pada kuartal ke-4 perusahaan teknologi tersebut melampaui pendapatan selama satu tahun pada 2017.

Saat ini, Bukalapak telah merangkul 4 juta usaha kecil di seluruh Indonesia, dan 500 ribu warung di Mitra Bukalapak, 700 ribu pelaku usaha mandiri, dengan 50 juta pengguna di seluruh Indonesia.

Baca juga: Bukalapak pentingkan pelapak daripada jadi decacorn

Baca juga: Napak tilas perjalanan Bukalapak hingga usia sembilan tahun


Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019