Surabaya (ANTARA News) - Sejumlah hewan yang biasanya tinggal di kawasan puncak Gunung Kelud, seperti trenggiling, kera dan ular, kini mulai turun ke permukiman warga di Desa Candisewu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jatim. Para warga di Desa Candisewu, salah satu kawasan yang berdekatan dengan puncak Gunung Kelud, Kamis, menduga turunnya sejumlah satwa dari kawasan puncak Gunung Kelud terkait dengan semakin meningkatnya aktivitas gunung itu dalam beberapa waktu terakhir ini. "Mungkin udara di dekat puncak Gunung Kelud semakin panas, sehingga binatang itu resah, mencari lokasi yang nyaman," kata Mahfud (59), salah seorang warga Desa Candisewu. Melihat tanda-tanda itu, katanya, warga kini semakin siaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya letusan Gunung Kelud. Warga tidak hanya menyiapkan cadangan makanan, tetapi juga mengamankan surat-surat penting yang dimiliki. Tindakan antisipatif seperti itu kini juga dilakukan warga Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Sebagian warga yang tinggal berdekatan dengan puncak Gunung Kelud itu kini tidur di luar rumah, sehingga sewaktu-waktu Gunung Kelud meletus bisa segera dievakuasi. Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Blitar yang juga Wakil Ketua Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Bidang Penerangan, Sukamtono, mengakui bahwa warga saat ini terus siaga menghadapi meningkatnya aktivitas Gunung Kelud. "Meski warga terus siaga, hingga kini belum ada warga yang dievakuasi," katanya menambahkan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007