Malang (ANTARA News) - Tim putra Jakarta BNI 46 memastikan tiket final Proliga 2019 setelah menghempaskan juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator dengan skor 3-0 (25-19, 25-17, 25-19) pada babak empat besar putaran kedua di GOR Ken Arok Malang, Jumat pagi.

Kemenangan ini mengantar Sigit Ardian dan kawan-kawan kokoh di puncak klasemen dengan nilai 11, sekaligus mengulang kemenangan mereka atas Samator pada laga empat besar putaran pertama di Kediri pekan lalu. Saat itu, Jakarta BNI menang dengan skor 3-1.

Sebaliknya bagi Samator, kekalahan ini membuat kesempatan mereka menjejak partai final semakin berat, karena baru memiliki nilai 3 dengan menyisakan dua laga.

Nasib Randy Tamamilang dan kawan-kawan akan ditentukan hasil laga antara Palembang Bank SumselBabel melawan Jakarta Pertamina Energi yang berlangsung Jumat sore.

Jika Palembang Bank SumselBabel yang kini mengoleksi nilai 7 bisa mengatasi Jakarta Pertamina dengan skor telak, maka mereka yang mendampingi Jakarta BNI pada laga final di Yogyakarta pekan depan.

Akan tetapi, jika Jakarta Pertamina yang belum pernah menang selama babak empat besar mampu mengatasi Bank SumselBabel dengan skor telak, maka perebutan tiket final sengit.

"Harus diakui, permainan kami hari ini tidak bagus. Blok dan receive (penerimaan bola servis) tidak jalan sama sekali, sehingga itu sangat berpengaruh terhadap permainan, terutama serangan," kata pelatih Surabaya Bhayangkara Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono.

Selain blok dan receive, tambah Ibarsjah, servis anak asuhnya juga sering gagal sehingga kondisi itu semakin memperburuk situasi di tim secara keseluruhan.

"Yang jelas, Jakarta BNI mainnya bagus dan rapi. Pertahanan mereka bagus dan kami harus mengakui keunggulan mereka," tambahnya.

Permainan Surabaya Samator saat meladeni Jakarta BNI jauh di bawah performa terbaiknya. Pertahanan longgar, blok mudah ditembus dan serangan yang gampang dipatahkan lawan.

Bahkan pada pertengahan set kedua, pelatih Ibarsjah Djanu mengistirahatkan spiker andalannya Rival Nurmulki yang penampilannya tidak maksimal dan wajahnya terlihat murung setelah beberapa kali smesnya membentur blok rapat dari lawannya.

Namun, masuknya Samsul?Kohar sebagai pemain pengganti dan tosser Nicholas yang menggantikan Nizar Zulfikar juga tidak banyak membantu timnya untuk mengejar ketinggalan angka.

Justru setelah unggul dua set, permainan Jakarta BNI pada set ketiga makin solid dan dengan mudah terus mendikte anak-anak Samator yang belum juga bisa bangkit dari ketertinggalan.

"Alhamdulillah, kami bisa menang dan memastikan lolos final. Anak-anak bisa menjalankan instruksi pelatih dengan baik di lapangan sehingga tidak banyak melakukan kesalahan," kata pelatih Jakarta BNI 46 Samsul Jais.

Mantan pelatih nasional itu menyebut faktor fisik, teknik dan mental menjadi kunci kemenangan mudah timnya atas Samator pada pertemuan kedua di babak empat besar ini.

"Bermain maraton di babak empat besar memang memerlukan stamina yang bagus dan saya melihat lawan sudah kehabisan, sehingga kami lebih mudah mendiktenya," ujarnya.
Baca juga: Proliga di Kota Malang bakal hadirkan pertarungan sengit tim besar
Baca juga: Samator wajib sapu bersih laga "final four" di Malang
Baca juga: Putri Jakarta Pertamina selangkah lagi ke final Proliga

Baca juga: Jakarta BNI tumbangkan Samator

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019