Jakarta  (ANTARA News) - Ahli gizi Eka Herdiana menyarankan agar masyarakat membaca label kemasan terlebih dahulu jika sarapan dengan makanan instan agar bisa mengetahui pemenuhan gizinya.

“Sarapan bisa dengan apa saja, yang penting porsinya pas, zat gizi atau nutrisinya lengkap. Ada banyak sarapan instan yang tersedia, tapi yang penting baca labelnya,” kata Nutrisionis perusahaan Nestle Indonesia  yang akrab disapa Diana itu dalam acara Ayo Sarapan Bergizi di Jakarta, Minggu.

Diana mengingatkan tiga poin penting bila sarapan dengan makanan instan yaitu atur porsinya, baca label, dan cukupi asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
 
Saat membaca label, kata Diana, harus memperhatikan informasi nilai gizi untuk mengetahui kandungan gizi apa saja yang ada di dalamnya serta komposisi bahan-bahannya.
 
Oleh karena itu apabila kandungan gizi pada suatu makanan instan dirasa kurang, bisa ditambahkan dengan jenis makanan lainnya seperti buah-buahan  sesuai kebutuhan dan keinginan.
 
“Harus beragam jenis. Kalau kita hanya makan satu jenis, zat gizinya tidak tercukupi,” kata dia.
 
Edukasi seputar sarapan bergizi seimbang penting untuk terus digencarkan mengingat sarapan memenuhi 15 sampai 30 persen kebutuhan gizi harian.
 
Di samping itu,  disebutkan bahwa 76 persen orang Indonesia yang sarapan di pagi hari ternyata mengaku belum mengonsumsi menu makanan bergizi seimbang.
 
"Masyarakat diharapkan dapat lebih cermat dalam mengonsumsi sarapan yang tidak hanya lezat, tapi juga memiliki nilai gizi yang seimbang sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi hariannya dengan baik,” kata Diana. 


Baca juga: Ahli gizi: kenalkan protein pada anak sejak MPASI
Baca juga: Tips ngemil dari ahli gizi

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019