Los Angeles (ANTARA News) - Pelari Amerika Serikat (AS) yang tercemar namanya, Marion Jones, dibatalkan medali emas yang diraihnya di Olimpiade 2000, dan diminta mengembalikan uang lebih dari 100.000 dolar berupa uang hadiah dan bonus, kata Komite Olimpiade AS (USOC). Jones, yang mengaku dalam pengadilan AS pekan lalu bahwa menggunakan doping telah mengembalikan ketiga medali emas dan dua perunggu yang ia menangi di Sydney, kata kepala eksekutif USOC Jim Scherr, Senin. "Ia melepaskan medali-medali yang ia menangi secara tidak `fair` di Olimpiade Sydney tersebut siang ini. Ia mengambil langkah yang benar dengan segera mengembalikan medali-medali tersebut," katanya. Ia mengemukakan, "Itu menjadi milik USOC dan akan dikembalikan ke IOC sehingga mereka bisa memberikannya pada pemenang yang tepat di Olimpiade." Atlet berusia 31 tahun itu menyatakan bersalah pada Jumat, karena berbohong pada penyelidik federal, dan Ketua USOC, Peter Ueberroth, mengatakan bahwa langkah selanjutnya adalah dia mengembalikan medali olimpiade. "Medali-medali tersebut berada di tangan kami dan akan dikembalikan," kata Ueberroth, Senin. Scherr mengatakan, Jones juga harus kehilangan seluruh hasil kompetisinya sejak 1 September 2000. "Kami juga akan mengejar bonus hadiah dan ini melampaui 100.000 dolar. Kami akan minta dia melakukan pengembalian uang yang diterimanya dari USOC," katanya. Jones juga terkena larangan dua tahun kompetisi dari Lembaga Anti Doping Amerika Serikat (USADA), Senin, namun ia sudah mengumumkan pensiun pada Jumat. "Ia tidak akan mengomentari masalah tersebut sementara belum diputuskan di pengadilan namun medali dikembalikan hari ini," kata pengacara Jones di New York Henry DePippo pada media AS. Jones, yang memenangi lari 100 meter dan 200 meter ditambah medali ketiga pada lompat jauh, adalah bagian dari tim yang memenangi 4x400 dan tim yang meraih tempat ketiga 4x100 di Australia. Uebberroth mengatakan, mereka juga meminta rekan setim estafet Jones untuk juga mengembalikan medali yang mereka raih pada 2000. "Pada dasarnya sayang sekali. Tetapi, hasil Anda itu terlibat dalam kecurangan sehingga Anda tidak berhak atas medali tersebut," kata Uebberroth. Sejumlah atlet AS lainnya yang diminta mengembalikan medali estafet mereka, termasuk, Chryste Gaines, Torri Edwards, Nanceen Perry, Jearl Miles-Clark, Monique Hennagan dan LaTasha Colander-Richardson. Scherr mengatakan, "Menurut kami itu adalah sesuatu yang dimenangi dengan tidak adil, dan ini sepenuhnya memudarkan event estafet." Pleari Yunani, Katerina Thanou, berada dalam barisan penerima salah satu medali karena ia finish di tempat kedua di belakang Jones pada 100 meter di Sydney. Situasi Thanou sendiri sedang bermasalah dengan IOC, karena ia dijatuhi larangan dua tahun karena diduga berpura-pura tabrakan sepeda motor untuk menutupi hilangnya dari tes doping pada Olimpiade Musim Panas 2004. Scherr mengatakan, Jones menyerahkan medali kepada pejabat USOC, Senin, di kantor pengacaranya di Austin, Texas. "Mereka mengambilnya hari ini setelah dikembalikan," kata Scherr. Ia mengatakan, kelima medai tersebut akan dibawa ke Colorado Springs sebelum dikapalkan menuju kantor pusat Komite Olimpiade Internasional di Swiss. Jones mengatakan, di pengadilan pekan lalu bahwa ia yakin steroid yang ia dapat dari pelatihnya itu adalah minyak pohon rami. Ditanya pers, apakah ia percaya dengan cerita Jones, Scherr mengatakan, "Sejatinya tidak masalah apakah kami percaya padanya atau tidak. Hasilnya tidak berlaku." Jones, pernah dijuluki sebagai atlet putri terbesar di dunia, adalah salah satu dari sejumlah atlet papan atas yang bersaksi di hadapan dewan juri federal yang menyelidiki BALCO, penyelidikan yang menghasilkan lima sanksi. Mantan pasangan Jones, Tim Montgomery, dicoret rekor dunia lari 100 meternya berdasarkan bukti yang dikumpulkan dalam penyelidikan BALCO. Jones sendiri kukuh membantah pernah menggunakan doping, dan bahkan ketika BALCO menelurkan kecurigaan seputar dia. Ia menuntut pendiri BALCO Victor Conte -- yang dihukum karena menjajakan steroid -- karena memfitnah atas tuduhannya di televisi AS bahwa ia adalah pengecoh obat-obat terlarang, yang belakangan diselesaikan di luar pengadilan. Ueberroth mengatakan USOC telah meminta maaf pada masin-masing dari 205 anggota komite Olimpiade yang mengirim atlet ke Sydney dan menjamin mengirim tim AS yang bersih pada Olimpiade Beijing tahun depan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007