Boao, China (ANTARA) - Negara-negara Asia akan meningkatkan kerja sama regional karena sistem perdagangan dunia menghadapi hambatan yang meningkat, laporan Forum Byoao untuk Asia (BFA) mengatakan pada Selasa.

Laporan tersebut, berjudul "Laporan Tahunan Daya Saing Asia 2019," dirilis saat jumpa pers konferensi tahunan BFA, yang berlangsung dari 26 Maret hingga 29 Maret di Provinsi Hainan, China.

Asia memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan dan diharapkan menjadi blok kerja sama regional terbesar di dunia, menurut laporan itu, dikutip dari Xinhua.

Proses kenaikan suku bunga dolar AS mungkin melambat, atau bahkan berakhir, yang akan meredakan aliran keluar modal dari ekonomi Asia, dan terbukti kondusif bagi pertumbuhan ekonomi Asia, katanya.

Asia kurang terpengaruh oleh deleveraging (proses atau praktik mengurangi tingkat utang seseorang dengan menjual asetnya secara cepat) karena elemen inti dari daya saing nasional di Asia adalah ekonomi riil, katanya.

Karena pertukaran mata uang meningkat di antara ekonomi-ekonomi Asia, perdagangan antara ekonomi-ekonomi Asia kurang terpengaruh oleh perubahan keuangan di luar kawasan, katanya.

Perjalanan normal badan koordinasi integrasi Asia mempercepat integrasi regional, sehingga secara efektif menghindari dampak buruk dari gesekan perdagangan dan anti-globalisasi pada perdagangan Asia, kata laporan itu.

Baca juga: WTO peringatkan perlambatan perdagangan global
Baca juga: G20 ingatkan perdagangan internasional sumber pertumbuhan global

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019