Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, hingga kini tercatat 74 orang korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura, belum ditemukan.

Anggota TNI Polri yang dibantu masyarakat dan satuan lainnya masih terus melakukan pencaharian namun akibat banyak material yang hanyut saat banjir bandang terjadi menyebabkan sulit menemukan para korban. Pencaharian dilakukan secara manual karena banyaknya material yang terseret saat banjir melanda kawasan Sentani dan sekitarnya, katanya di Jayapura, Rabu.

Menurutnya, akibat luasnya wilayah yang terdampak menyebabkan tim pencari mengalami kesulitan untuk menemukan para korban. Bahkan saat ini penggunaan anjing pelacak sudah tidak efektif akibat daya ciumnya terbatas.

“Anjing pelacak yang dikerahkan Polda Papua tidak lagi mampu mencari korban yang tertimbun berbagai material seperti bebatuan, pasir atau tanah dan pepohonan,” tambah Sormin.
Mantan Kadiv Propam Mabes Polri menyebutkan pencaharian masih terus dilakukan termasuk menyisir di sekitar Danau Sentani.

Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jayapura menyebabkan 105 orang meninggal dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal karena selain banjir bandang, dampak dari bencana alam itu juga menyebabkan air Danau Sentani meluap.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019