Jakarta (ANTARA News) - Peringatan 79 tahuh Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2007 seharusnya menjadi momentum bagi kaum muda untuk dapat membentuk karakter bangsa yang mempunyai etos kerja dan daya saing global, kata Ketua Umum DPP Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM), Budiman Sujatmiko. "Namun potensi besar untuk membentuk karakater bangsa tersebut oleh kaum muda belum sepenuhnya diwujudkan secara optimal, antara lain disebabkan belum lancarnya proses regenerasi kepemimpinan politik," katanya pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kantor DPP REPDEM Jakarta, Sabtu malam. Karena itu, pada tahun mendatang, arah pembentukan karakter bangsa akan sangat ditentukan oleh proses regenerasi. Di lain pihak, elemen negara, masyarakat sipil seperti ormas, pers, partai politik, serta kalangan pelaku ekonomi perlu menjadikan dirinya sebagai wadah pembibitan para calon pemimpin bangsa. "Sekarang merupakan periode penting untuk pembibitan kepemimpinan, untuk melakukan segenap upaya memunculkan potensi kaum muda, di antaranya melalui regenerasi politik," katanya. Menurut Budiman, tantangan kaum muda pada tahun 1928 adalah membuat bangsa Indonesia Bersatu, kemudian tantangan kaum muda Indonesia pad tahun 1945 adalah memnjadikan Indonesia Merdeka, maka tantangan yag haruss diatasi oleh kaum muda Indonesia hari ini membuat bangsa Indonesia Berdaulat. Berdaulat atas tanah air dan segala yang terkandung di atas maupun di bawahnya untuk mensejahterakan rakyat Indonesia yag sekarang banyak dilanda kemiskinan. Kedaulatan atas sumberdaya alam yang merupakan modal awal sumber daya alam haruss diikuti dengan transfer teknologi sebagi manfaat dar[ pergaulan internasional bangsa Indonesia, khususnya kaum muda Indonesia. Selanjutnya setelah tahap transfer teknologi dilewati, maka bangsa Indonesia harus menegakkan Kedaulatan Teknologi seperti yang telah terjadi di India dan China. "Berdaulat Atas Sumberdaya Alam dan Berdaulat Atas Teknologi adalah tantangan kaum muda Indonesia sekarang yang hanya bisa dipecahkan oleh angkatan muda, dengan syarat regenerasi kepemimpinan politik dapat berlangsung lancar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007