apabila pemerintah tidak berani mendorong industri manufaktur untuk lima tahun ke depan, negara-negara lain yaitu Vietnam, Thailand, dan Malaysia akan meninggalkan Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Core Indonesia, Mohammad Faisal berharap kedua calon presiden dan wakil presiden mampu memaparkan pentingnya industri manufaktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada debat puncak 13 April 2019.

"Industri manufaktur perlu dan harus dipaparkan oleh masing-masing capres karena ini menjadi perhatian banyak pihak terutama menyangkut pertumbuhan perekonomian Indonesia ke depan," kata dia di Jakarta, Selasa, pada kegiatan Review Ekonomi Triwulan I menjelang Debat Capres 2019.

Dari beberapa kali debat yang diselenggarakan KPU, kedua kubu dinilai sama sekali tidak menyentuh industri manufaktur.

Ia mengatakan, pemerintah harus bisa mendorong industri manufaktur untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen sehingga Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi.

Industri manufaktur dinilai bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja formal bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

Apabila pemerintah tidak berani mendorong industri manufaktur, diperkirakan selama 50 tahun ke depan Indonesia masih berada pada level penghasilan menengah.

Menurut dia,  siapapun presiden yang terpilih periode lima tahun ke depan harus bisa menjadikan industri manufaktur sebagai agenda utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bahkan, apabila pemerintah tidak berani mendorong industri manufaktur untuk lima tahun ke depan,  negara-negara lain yaitu Vietnam, Thailand, dan Malaysia akan meninggalkan Indonesia.

"Ini adalah salah satu bahaya jika pemerintah tidak berani mendorong industri manufaktur, sehingga kita akan tertinggal dan terus berada di level middle income," ujar dia.

Core Indonesia berpendapat negara perlu mengejar pertumbuhan ekonomi minimal tujuh persen sehingga berada di level pendapatan tinggi pada 2038.

Selain industri manufaktur, Core Indonesia menilai pemerintah juga perlu memanfaatkan pertumbuhan ekonomi digital untuk mendorong produksi dalam negeri.

Ia menilai selama ini Indonesia hanya dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran produk-produk dari luar. Sementara hasil usaha mikro kecil dan menengah dalam negeri belum terpasarkan dengan maksimal.
Baca juga: Core Indonesia harapkan capres paparkan industri manufaktur saat debat
Baca juga: CORE Indonesia perkirakan pertumbuhan ekonomi 5,1-5,2 persen pada tahun depan

Pewarta: Muhammad Zulfikar dan Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019