Jakarta (ANTARA) - Mantan pegolf nomor satu dunia Tiger Woods menegaskan bahwa dirinya masih merasa pantas untuk berlaga di kejuaraan utama golf kelas dunia Masters yang akan dilangsungkan pada 11 - 14 April waktu setempat di Augusta National, Georgia, AS, kendati dirinya saat ini sudah lama mengalami paceklik gelar.

"Sepertinya saya merasa telah banyak perbaikan sejak 12 tahun 14 bulan yang lalu, dan lebih daripada itu saya akan membuktikan bahwa saya masih pantas untuk berlaga di kejuaraan setingkat itu," kata Woods yang pernah pertama kali memenangi turnamen Masters di Augusta itu pada 1997, demikian dilansir situs PGA Tour.

"Saya sedang berusaha untuk kembali sebagai salah satu pegolf yang bisa memenangi ajang ini," tambahnya.

tahun lalu tidak ada turnamen yang dimenangi oleh Woods, tapi dia mampu bertengger di urutan kedua dan keenam di dua kejuaraan utama yang lalu.

Turnamen Masters merupakan kejuaraan utama yang sangat menentukan karir Tiger Woods pada 1997 sebagai tonggak, kemudian empat tahun kemudian dia melengkapi Tiger Slam di Augusta ini, dalam setahun selanjutnya dia bolak-balik memenangi turnamen. Dia pernah melakukan pukulan chip-in yang sepertinya mustahil terjadi pada 2005 ketika dia butuh setiap pukulan untuk mengalahkan Chris DiMarco, menyisakan satu dari pukulan yang paling dikenang dalam sejarah turnamen Masters.

Namun kemenangan pada 14 tahun yang lalu itu menjadi kemenangan terakhirnya di Augusta National, dan sejak itu dia tidak pernah lagi menang di turnamen itu.

Namun Woods sempat mengkhawatirkan kondisi punggungnya yang sempat terganggu di masa lalu sehingga diragukan untuk bisa tampil dengan permainan terbaiknya.

"Bagian yang paling sulit adalah saya tidak bisa berlatih seperti yang saya inginkan, punggung saya masih suka terasa sakit, saya saat ini tidak bisa memukul jauh seperti yang saya biasa lakukan," katanya.

"Saya bekerja dengan putting saya dan ketika saya dapat maka saya bisa memukul putt dengan baik, hanya saja saya tidak bisa melakukan segalanya pada saat ini lagi," tambahnya.

Pegolf AS yang pernah merajalela di dunia golf itu sampai saat ini masih menjadi salah satu pegolf yang piawai memainkan iron, terutama klab yang lebih panjang, namun persaingan di Masters sudah menjadi hal yang biasa bagi Woods, tidak lebih dari sebuah garansi.

Baca juga: Dikalahkan pegolf Denmark, Tiger Woods terhenti di perempat final

Baca juga: Tiger Woods lolos 16 besar, buka peluang gelar keempat Match Play

Pewarta: Aris Budiman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019