Kediri (ANTARA News) - Letusan freatik di Gunung Kelud hingga Senin pagi ini masih terus terjadi, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan status Gunung Kelud masih tetap Siaga (Level III). Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Kelud, Umar Rosadi, di Kediri, Jawa Timur, mengatakan hingga Senin pagi sekitar pukul 08.30 WIB telah terjadi 11 kali letusan freatik atau letusan air danau kawah yang menguap bersama magma dari dalam tubuh gunung. "Pagi ini saja sudah terjadi empat kali letusan freatik. Sedang kalau dihitung mulai Minggu (11/11) malam pukul 18.00 WIB hingga Senin pagi pukul 08.30 WIB sudah terjadi 11 kali," katanya memerinci. Letusan asap itu kini tidak hanya mengarah ke utara (Puncu, Plosoklaten, Kepung, dan Ngantang), tetapi juga ke arah barat (Ngancar, Wates, dan Kediri). Umar memperkirakan letusan freatik itu akan terus terjadi hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Oleh sebab itu, dia mengingatkan kepada warga masyarakat untuk tidak mendekat danau kawah hingga radius tiga kilometer. "Kalau sudah membubung ke udara memang tidak membahayakan, tapi jangan sampai mendekat ke kawah, karena konsentrasi gasnya masih tinggi," kata pengamat kegunungapian PVMBG Bandung itu. Sampai saat ini status Gunung Kelud masih tetap pada Level Siaga, sehingga PVMBG tidak menyarankan warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II dan KRB I (radius delapan sampai 15 kilometer) mengungsi. Sebelumnya PVMBG menurunkan status Gunung Kelud dari Awas (Level IV) ke Siaga, Kamis (8/11) setelah selama 24 hari menyandang status level tertinggi, gunung api berketinggian 1.731 meter dari permukaan laut itu tidak mengeluarkan letusan eksplosif. Meski statusnya telah diturunkan, aktivitas pengawasan dan pengamatan Gunung Kelud di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihawara, Kecamatan Ngancar, tetap sesuai standar prosedur pengawasan gunung api berstatus Awas. (*)

Copyright © ANTARA 2007