London (ANTARA News) - John Terry menyatakan Steve McClaren jangan sampai dipersalahkan atas kekalahan Inggris atas Kroasia, sehingga terdepak dari kompetisi Euro 2008. McClaren terancan dipecat setelah timnya kalah 2-3 atas Kroasia, Rabu, sehingga Inggris tidak berhasil maju ke putaran final Euro 2008, namun kapten tim nasional Inggris, Terry menyatakan yakin pelatih dan pemain harus sama-sama memikul beban itu. Ini merupakan yang pertama kali Inggris gagal maju ke putaran final turnamen besar Eropa sejak 1994 dan para pemain McClaren harus menyalahkan diri mereka sendiri karena ketika melawan Kroasia mereka seperti sedang tidak bermain sepak bola. Inggris mampu mengatasi kecolongan 0-2 mereka sehingga menjadi 2-2, dan angka imbang itu akan membawa mereka ke putaran final Euro tahun depan, namun Kroasia menjebol gawang mereka lewat Mladen Petric, sehingga Inggris menjadi perhatian besar internasional atas kegagalan mereka itu. "Saya sepenuhnya mendukung Steve McClaren. Saya merasakan menjalani suatu pekerjaan besar bersamanya dan saya menikmatinya. Atas kekalahan ini, kami akan bertanggung jawab bersama," katanya kepada AFP. "Kesalahan jangan ditumpahkan hanya kepada Steve, melainkan kepada semua pemain. Kami yang turun ke lapangan dan tidak mendapatkan hasil yang baik," katnya. "Tidak adil bila kekalahan ini dibebankan semuanya ke atas bahu pelatih. Ini semua tanggung jawab tim Inggris dan semua harus bertanggung jawab," ujarnya. "Kami semua amat kecewa dengan kejadian ini. Ketika kami mampu membuat kedudukan menjadi 2-2, sebetulnya kami sudah dekat sekali dengan putaran final itu, tetapi gol mereka terakhir membuat semuanya terbalik," kata kapten timnas Inggris itu. "Dalam perjalanan pertandingan itu, banyak yang harus kita lihat. Kekecewaan itu tidak hanya pada kami, tetapi juga pada keluarga kami, kepada penonton dan pendukung dan kepada semua orang di Inggris," katanya. "Kekalahan besar dengan tidak adanya Inggris dalam laga Eropa itu. Saya beberapa saat tidak bisa mengeluarkan kata-kata saya," katanya. "Saya tidak bisa menjelaskan apa yang sedang kami pikirkan sekarang," tambahnya. Steven Gerrard, yang memimpin Inggris karena cederanya Terry, mengakui sebenarnya timnya sudah harus mengakhiri permainan ketika Peter Crouch berhasil menyamakan kedudukan. "Saya pikir dalam 10 sampai 15 menit awal pertandingan kami sudah harus menekan mereka. Kami ingin menunjukkan kepada mereka bahwa kami bisa melakukan seperti apa yang diperbuat mereka di Kroasia," katanya. Amat berisiko "Ketika kedudukan 0-2, itu berarti amat berisiko. Tetapi ada perbaikan besar pada babak kedua dan kami kembali dapat mengembangkan permainan," katanya. "Kami harus berhenti bermain-main. Kami harus belajar dari yang sudah-sudah. Kami berhasil melakukannya dan kedudukan menjadi imbang," katanya. "Namun kami tidak menyadari risiko itu dan akhirnya kecolongan lagi lewat serangan balik mereka," kilahnya. Gerrard juga menyatakan pemain pun harus disalahkan sebesar yang disalahkan kepada McClaren, karena pemain yang melakukan perbuatan serius di lapangan yang hasilnya menghancurkan reputasi sepak bola Inggris. "Pasti akan sangat lama waktunya untuk mengatasi masalah ini," katanya, "Tidak ada alasan untuk mencari alasan. Itu hal termudah dilakukan. Sebagai pemain kami bertanggung jawab atas kekalahan ini." Kesalahan besar terjadi, dilakukan Scott Carson, yang menyebabkan Inggris pada ujung permainan mengalami kekalahan. Gerrard menyinggung permainan penjaga gawang dari Liverpool itu, yang belakangan ini disewa Aston Villa, yang melakukan kesalahan fatal di bawah mistar. "Ia amat kecewa. Ia tahu ia melakukan kesalahan. Tetapi ia masih amat muda dan memiliki masa depan amat cerah," kata Gerrard. "Ia akan mengetahui permainannya itu. Ia teman baik saya dan saya merasakan apa yang dirasakannya," katannya. (*)

Copyright © ANTARA 2007