Bangkok (ANTARA News) - Harapan terakhir tim menembak Indonesia untuk mencapai target emas SEA Games 2007 Thailand, atau mempertahankan satu emas yang diraih di SEA Games 2005 lalu di Manila, tinggal bertumpu kepada penembak putri Maxima Risado dan Maryono di bagian putra. Kedua atlet yang masing-masing tampil di nomor 10m air rifle dan 25m rifle center itu, akan tampil pada Sabtu (1/12) di arena tembak komplek olahraga Hua Mark, Bangkok. Cabang menembak akan berakhir pada 3 Desember di kategori skeet and trap, tapi Indonesia tidak mengirim atlet di nomor ini, karena tidak memiliki atlet yang bisa bersaing di tingkat Asia Tenggara. Itulah saat-saat pertandingan terakhir perjuangan tim tembak Indonesia yang sebelumnya dibebani target untuk membawa pulang dua medali emas. Jika kedua atlet tersebut gagal meraih satu pun medali, maka tim menembak Indonesia yang dipimpin Ketua Umum PB Perbakin, Jusuf Manggabarani, harus pulang tanpa mengumandangkan Lagu Indonesia Raya, karena hanya meraih dua perunggu, sangat jauh dari target semula. Mengenai peluang Indonesia pada perjuangan hari terakhir itu, Edi Purnama, anggota Komisi Pembinaan dan Prestasi PB Perbakin mengakui bahwa melihat kekuatan lawan dan menyadari kelemahan diri sendiri, akan sulit untuk memenuhi target emas tersebut. "Walau bagaimana pun, sebelum pertandingan berakhir, kami tidak akan menyerah begitu saja dan sekecil apa pun, peluang tetap ada dan segala sesuatunya bisa saja terjadi," kata Edi. Yang harus dibenahi oleh kedua atlet Indonesia, menurut Edi, adalah bagaimana mereka harus mengatasi diri sendiri, yaitu menghilangkan beban mental dan fokus pada sasaran yang dibibik, Ketua Komisi Pembinaan dan Perencanaan Bidang Target dan Berburu, Fahira Fahmi Idris sependapat bahwa faktor yang sangat berpengaruh terhadap penampilan atlet Indonesia adalah kondisi mental yang disebabkan oleh minimnya pengalaman bertanding. Berbeda dengan atlet negara lain seperti Thailand yang rata-rata berusia 20-an tahun, tapi mereka sudah kenyang pengalaman dan bahkan salah satu di antaranya, yaitu Thanyalak, berhasil menyumbang emas untuk Thailand di Asian Games 2006 Doha pada usia 16 tahun. Fahira yang juga anak kandung Menteri Perindustrian Fahmi Idris itu mengakui bahwa lawan yang meski masih berusia muda, tapi mereka sudah matang dalam pengalaman, sementara para atlet Indonesia hanya matang pada umur. Dengan hasil dua perunggu, Indonesia yang hanya mengirim enam atlet dan mengikuti sembilan nomor dari total 38 nomor yang dipertandingkan, terpuruk di urutan ketujuh atau terakhir dari negara yang sudah meraih medali. Thailand diperkirakan akan tampil sebagai juara umum setelah menyapu bersih enam medali pada pertandingan hari ketiga dan langsung memimpin perolehan medali dengan tujuh emas, sepuluh perak dan dua perunggu, disusul Singapura (5-4-3), Vietnam (3-2-6), Myanmar (2-0-1), Malaysia (1-1-3) dan Filipina (0-1-1). (*)

Copyright © ANTARA 2007