Nakhon Ratchasima (ANTARA News) - Bertanding di Mab Prachan Reservoir, Pattaya City, Propinsi Chonburi, Sarce Arronggear sukses meraih emas pertama bagi kontingen Indonesia dalam cabang olahraga kano pada hari kesembilan SEA Games 2007 di Pattaya City, Thailand, Jumat. Sarce yang bertanding di nomor K1 500m putri, mencapai finish lebih awal dengan waktu dua menit 03,200 detik, dan tidak terkejar oleh atlet Vietnam, Nguyen Thi Ha yang tertinggal dengan selisih waktu kurang dari tiga detik (2:03,200). Perunggu diraih atlet Myanmar, Naw Ahle Lashe (2:06,780). Di cabang kano ini, Indonesia secara keseluruhan mengikuti tujuh nomor final, ditambah dua nomor lagi dari tradisional boat. Cabang tersebut merupakan salah satu andalan Indonesia untuk menambah perolehan emas, sekaligus untuk mencapai target kontingen memperbaiki posisi ke urutan keempat dari posisi kelima dua tahun lalu di Manila. SEA Games 2005 Manila tercatat sebagai hasil paling buruk Indonesia dalam sejarah kesertaannya di pesta olahraga dua tahunan itu. Namun di nomor K1 500m putra, Eka Octa Rorianus, gagal menyusul sukses Sarce karena gagal mengatasi laju atlet Myanmar, Win Htike yang mencapai finish hanya lebih cepat dengan selisih sangat tipis, yaitu 0,060 detik dari Eka. Htike mencatat waktu 1 menit 58,070 detik, sementara Eka (1:58,120) sehingga ia harus puas dengan medali perak. Medali perunggu diraih atlet Vietnam Hoang Hong Anh (1:58,570). Koordinator Bagian Pengendalian dan Evaluasi Satgas Pelatnas Hadi Wiharja yang dihubungi dari Nakhon Ratchasima menegaskan bahwa ia yakin cabang olahraga kano bisa menambah perolehan emas karena masih ada lima nomor lagi yang akan dilombakan pada pertandingan hari terakhir, Jumat ini. "Saya juga sangat yakin kalau posisi keempat kontingen Indonesia seperti saat ini bisa dipertahankan sesuai dengan target semula. Soalnya Filipina dan Singapura yang menjadi pesaing terdekat Indonesia sebenarnya tidak tangguh di cabang ini," kata Hadi, mantan lifter yang pernah menyumbang delapan emas di SEA Games. (*)

Copyright © ANTARA 2007