Nanning, China (ANTARA) - Mulai akhir pekan ini, perhatian penggila bulu tangkis akan tertuju ke Nanning, sebuah kota di China bagian selatan, yang akan menjadi tempat perayaan 30 tahun kejuaraan bulu tangkis Piala Sudirman.

Kejuaraan bulu tangkis beregu campuran itu akan dimulai pada 19 Mei dan sebanyak 12 tim utama akan bersaing memperebutkan piala berlapis emas 22 karat itu di grup 1.

China dan Jepang adalah dua tim terkuat yang difavoritkan untuk meraih gelar Piala Sudirman kali ini.

Di Grup 1A, Jepang, yang menjadi unggulan pertama akan bersaing dengan Thailand dan Rusia.

Juara Piala Thomas 2014 dan Piala Uber 2018 itu sadar jika ini merupakan kesempatan terbaik mereka untuk meraih titel juara dunia beregu campuran dan memboyong Piala Sudirman, yang belum pernah menghiasi lemari trofi tim Jepang.

Namun, pasangan ganda putri mereka sedang rapuh menjelang Piala Sudirman. Mereka juga akan berharap cedera yang dialami Arisa Higashino ketika didapat di kejuaraan bulu tangkis Asia belum lama ini tidak terlalu serius.

"Target kami selanjutnya adalah Piala Sudirman, kami belum pernah memenanginya," kata kepala pelatih Jepang Park Joo Bong seperti dilansir laman resmi BWF Sudirman Cup.

"Namun itu tidak akan mudah karena China akan bermain di kandang."

Jepang akan mengawali perjuangan mereka dengan menghadapi Rusia pada 20 Mei. Thailand akan melawan Rusia pada 21 Mei dan partai yang sangat diantisipasi antara Jepang melawan Thailand akan berlangsung 22 Mei.


Baca juga: Indonesia waspadai cuaca panas di Nanning

Sementara itu China menghadapi tantangan yang berbeda ketika mereka berada di Grup 1D dengan India dan Malaysia.

Terakhir kali mereka menggelar kejuaraan beregu, Piala Thomas dan Uber 2016, tim putra China kalah di perempat final walaupun diperkuat sejumlah juara dunia dan Olimpiade di tim.

Kemudian setelah Olimpiade Rio, peruntungan sektor tunggal putri dan ganda putri China mengalami ujian berat. Namun belakangan ini dua area itu tampak diperkuat.

Kemenangan Chen Yufei dan Chen Qingchen/Jia Yifan di Yonex All England membuktikan jika China masih memiliki kekuatan yang patut diperhitungkan di kedua sektor tersebut.

"Sedikit menyesakkan kalah di final Piala Sudirman terakhir," ungkap kepala pelatih China Zhang Jun.

"Namun itu juga sebuah kesempatan, sejak itu para pemain muda kami mendapatkan pengalaman yang sangat berharga ketika di ajang itu. Setelah kekalahan kami, kami memperbaiki ganda campuran, itulah kenapa pasangan ganda campuran kami saat ini bermain sangat baik."

India bisa menghambat upaya tuan rumah untuk menjadi juara grup mengingat kekuatan sektor tunggal tim dari Asia Selatan itu.

Kidambi Srikanth, Sameer Verma, Saina Nehwal dan Pusarla V Sindhu akan mengawal harapan India dari sektor tunggal.

Kidambi menjadi runner-up di India Open dan semifinalis di Denmark, sementara Saina Nehwal menunjukkan performa mengesankan tahun ini dengan menjadi semifinalis Malaysia Masters, juara Indonesia Masters dan tiga kali lolos ke perempat final.

Baik Kidambi dan Nehwal pernah mengalahkan pemain tunggal terbaik China dan itu akan memberikan kepercayaan diri bagi keduanya mengingat tekanan kali ini ada di pihak tuan rumah.

Sementara itu Malaysia tidak akan diperkuat oleh Lee Chong Wei, yang dilarang oleh dokter untuk memaksakan diri bermain.

Dengan performa menjanjikan dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di ganda putra, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean di ganda putri, Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai dan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing di ganda campuran, Malaysia bisa berharap mereka lolos ke perempat-final.

China akan meladeni Malaysia pada 19 Mei dilanjutkan India melawan Malaysia pada 21 Mei. Pertarungan antara China dan India akan menarik untuk disaksikan pada 22 Mei nanti.

Peluang Indonesia

Berada di Grup IB bersama Denmark dan Inggris, Indonesia memiliki jalan yang terbilang mulus untuk lolos fase grup dengan skuat Denmark yang sedang berada di masa transisi. Pertarungan antara keduanya akan menjadi partai terakhir di Grup IB pada 22 Mei.

Baru satu kali meraih juara Piala Sudirman ketika di seri perdana, Indonesia pun mengaku optimistis bisa membawa pulang Piala Sudirman setelah tiga dasawarsa absen dari gelar tersebut.

Indonesia akan berharap kepada kekuatan di sektor tunggal putra, seperti Jonathan Christie dan Anthoni Sinisuka Ginting. Kemudian di sektor ganda putra dengan peringkat satu dunia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Mohammad Aksan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian.

Lalu ada Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang akan menjadi tumpuan di ganda putri bersama Ni Ketut Mahadewi Istarani sebagai pemain cadangan.

Baca juga: Piala Sudirman, ganda campuran optimistis hadapi Inggris dan Denmark

Grup 1C yang dihuni oleh Chinese Taipei, Korea dan Hong Kong, menjanjikan pertarungan yang ketat di mana setiap tim bisa saling menjatuhkan.

Chinese Taipei sebagai unggulan keempat memiliki dua pemain ganda kuat yaitu Chou Tien Chen dan Tai Tzu Ying. Sementara di sektor anda ada Wang Chi-Lin/Lee Yang.

Kekhawatiran mereka saat ini berada di sektor ganda putri di mana Hsu Yan Ching/Hu Ling Fang (ranking 40) tidak masuk skuat namun ada Chang Ching Hui/Yang Ching Tun (ranking 44).

Juara bertahan Korea, sementara itu, mendapati tumpuan mereka di tunggal putri, Sung Ji Hyun, menarik diri dari Piala Sudirman 2019 karena cedera pergelangan tangan begitu juga Son Wan Ho karena cedera otot achilles di tunggal putra.

Keduanya memainkan peran krusial bagi Korea ketika mereka menjuarai seri Piala Sudirman sebelumnya di Gold Coast.

Oleh karena itu, atlet berusia 17 tahun An Se Young dan Kim Ga Eun akan mengawal sektor tunggal putri Korea.

An Se Young menjuarai Barfoot & Thompson New Zealand Open usai mengalahkan mantan juara Olimpiade Li Xuerui di final sedangkan performa terbaik Kim Ga Eun adalah di Lingshui China Masters pada Maret lalu.

Korea juga memiliki pasangan ganda putri kuat seperti Kim So Yeong/Kong Hee Yong dan Chang Ye Na/Shin Seung Chan.

Sementara itu Hong Kong memiliki sejumlah nama besar seperti Ng Ka Long Angus di tunggal putra dan Tang Chun Man/Tse Ying Suet di sektor ganda campuran.

Walaupun tidak memiliki ganda putra berperingkat tinggi, Yonny Chung/Tham Chun Hei di peringkat 64 dunia, Hong Kong memiliki sedikit pilihan di sektor tersebut.

Chinese Taipei akan bertemu Hong Kong terlebih dahulu pada 19 Mei, kemudian hari berikutnya Korea akan melawan Hong Kong. Sementara partai antara Chinese Taipei melawan Korea akan berlangsung 22 Mei.

Dengan Chinese Taipei tampak kuat di atas kertas, duel antara Korea dan Hong Kong bisa memutuskan siapa yang berhak menduduki peringkat kedua di grup mereka.

Dengan sistem round robin, kedua tim teratas di grup akan melaju ke babak selanjutnya yang menggunakan sistem gugur.

Baca juga: PBSI harapkan gelar juara Piala Sudirman jadi kado HUT terindah
 

Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019