Nanning, China (ANTARA) - Di ajang Piala Sudirman 2019 yang digelar di Nanning, China, 19-26 Mei, Indonesia menjadi tim yang diunggulkan di Grup IB yang dihuni bersama Denmark dan Inggris.

Di atas kertas, Indonesia berada di unggulan ketiga, setelah Jepang dan tuan rumah China dan unggul secara materi pemain atas kedua lawannya dari Eropa itu.

"Patut disyukuri dan kita sangat menghormati (lawan) yang ada di grup kita, ada Denmark dan Inggris. Kita tidak ingin mengalami peristiwa dua tahun lalu yang menjadi mimpi buruk Indonesia dan rasanya kali ini Indonesia datang dengan lebih siap dan kami berharap bisa puaskan publik Indonesia," ungkap Chef de Mission timnas bulutangkis Indonesia Achmad Budiharto di Nanning, Sabtu.

Baru satu kali meraih juara Piala Sudirman ketika di seri perdana, Indonesia pun mengaku optimistis bisa membawa pulang Piala Sudirman setelah tiga dasawarsa absen dari gelar tersebut.

Indonesia akan berharap kepada kekuatan di sektor tunggal putra, seperti Jonathan Christie dan Anthoni Sinisuka Ginting. Kemudian di sektor ganda putra dengan peringkat satu dunia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Mohammad Aksan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian.

Lalu ada Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang akan menjadi tumpuan di ganda putri bersama Ni Ketut Mahadewi Istarani sebagai pemain cadangan.

baca juga:Mengintip peta kekuatan tim di Piala Sudirman 2019

Sementara itu, Denmark sedang berada di masa transisi dengan menurunkan generasi muda pebulutangkis mereka.

Tahun ini, Denmark tidak akan diperkuat pemain berpengalaman mereka Christinna Pedersen dan Kamila Rytter Juhl, yang telah lama mengawal sektor ganda putri mereka.

Pederson juga salah satu pemain ganda campuran terbaik di dunia bersama Joachim Ficscher Nielsen dan Mathias Christiansen.

Pensiunnya kedua pemain itu membuka pintu bagi para pemain muda di dua kategori tersebut.

Denmark kuat di tunggal putra dengan Viktor Axelsen dan Anders Antonsen) serta di ganda putra (Kim Astrup, Anders Skaarup Rasmussen, Mathias Boe, Mads Conrad-Petersen), sementara lawannya akan berusaha mencuri poin dari Denmark di tiga kategori lainnya.

"Tim kami mungkin bukan lah yang terkuat dibanding tahun-tahun sebelumnya, tapi kami akan selalu ingat untuk menjadi underdog. Tim muda harus membuktikan diri mereka. Kami berada di fase transisi yang akan menjadi fondasi masa depan tim kami," kata pelatih Denmark Kenneth Jonassen.

Denmark akan menghadapi Inggris pada Senin dan akan meladeni Indonesia di laga paling diantisipasi di Grup IB pada Rabu.

"Grup yang tangguh. Tapi kami yakin kami memiliki kesempatan." pungkas sang pelatih.

baca juga:Denmark pasang badan sebagai "underdog"

Sementara itu, Inggris, yang juga tim non-unggulan, membawa pasangan ganda campuran Chris Adcock/Gabrielle Adcock dan Marcus Ellis/Lauren Smith.

Kemudian sektor ganda putra mereka dikawal oleh Marcus Ellis/Chris Langridge sedangkan ganda putri oleh Chloe Birch/Lauren Smith.

Bertumpu pada sektor ganda, Inggris akan mengkhawatirkan sektor tunggal mereka setelah ujung tombak tunggal putra mereka Rajiv Ouseph tidak masuk tim, oleh karena itu beban di sektor itu akan ditanggung oleh Toby Penty (ranking 65) atau Alex Lane (ranking 86).

Inggris pun perlu mewaspadai sektor tunggal putra Indonesia dan Denmark yang kuat.

Chloe Birch (ranking 47) akan menjadi tumpuan Inggris di sektor tunggal putri, yang akan bersaing dengan Gregoria Mariska Tunjung (ranking 15) dan Line Hojmark Kjaersfeldt (ranking 19) atau Mia Blichfeldt (ranking 21).

Inggris akan menghadapi ujian pertamanya di Grup IB melawan Indonesia pada Minggu pukul 11:00 waktu setempat atau 10:00 WIB.

baca juga:Indonesia andalkan dua sektor hadapi Inggris

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019