Palu (ANTARA News) - Semua gereja di Palu, Sulawesi Tengah, sejak Minggu mendapatkan penjagaan ketat dari aparat keamanan, menyusul mulai ramainya kebaktian dan misa umat Kristiani di gereja-gereja menyambut Hari Raya Natal 2007. Di Gereja GPID Jln Masjid Raya di Palu Selatan misalnya, sejak Minggu sore hingga malam hari, terlihat sedikitnya tujuh polisi dari berbagai kesatuan melakukan penjagaan, seperti di pintu masuk hingga di depan jalan. Para polisi lalu lintas tampak sibuk mengatur arus kendaraan yang masuk-keluar halaman parkir gereja serta arus lalu lintas yang lalu-lalang di jalanan. Kondisi serupa terlihat di Gereja Pantekosta Eklesia di Jln Thamrin, Palu Timur. Sejumlah petugas perintis bersenjata lengkap terlihat siaga di pos penjagaan yang ada di bagian depan gereja, beberapa di antaranya mengawasi orang yang masuk-keluar pintu masuk gereja. "Kami hanya melaksanakan tugas yang diperintahkan atasan, guna menjamin ketenangan umat Kristiani melaksanakan ibadah Natal," kata seorang polisi dari Kesatuan Perintis berpangkat Briptu ketika ditanyakan soal ketatnya pengamanan di rumah ibadah ini. Penjagaan ketat yang dilakukan aparat keamanan juga terlihat di Gereja Bala Keselamatan di Jln Hasanuddin (Palu Selatan), Gereja Pantekosta di Jln Gajahmada (Palu Barat), dan Gereja Effata di Palu Selatan. Sebelumnya, Kapolresta Palu AKBP Sunarto mengatakan, untuk mengamankan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah tersebut dari kemungkinan adanya gangguan kamtimbmas menjelang Hari Raya Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru 2008, pihaknya mengerahkan kekuatan penuh. Pengamanan yang diprioritaskan pada tempat-tempat pelaksanaa ibadah dan tempat keramaian tersebut melibatkan semua satuan pengaman terkait, termasuk polisi, TNI, satpol PP, organisasi sosial-kemasyarakatan, dan satuan tugas internal. Setiap menjelang akhir tahun sejak 2002 hingga 2004, banyak rumah ibadah di Kota Palu menjadi sasaran serangan bom dan penembakan misterius. Selain mengakibatkan kerusakan bangunan, juga menimbulkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007