Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI Komisi I Ali Mochtar Ngabalin menilai strategi pengamanan ekstra ketat yang diterapkan oleh aparat kepolisian setiap menjelang perayaan natal dan tahun baru tidak perlu lagi dilakukan. "Saya betul-betul kecewa dengan sistem pengamanan ekstra ketat yang diterapkan pemerintah setiap hari natal dan tahun baru," kata Ngabalin di Jakarta, Senin. Menurut dia, cara kepolisian menangani masalah pengamanan hari natal membuat masyarakat menjadi kaku dan resah karena seakan-anak akan ada serangan bom. "Pertanyaannya kan adalah apa perlu pengamanan yang ekstra ketat itu sehingga seperti akan ada serangan bom," ujarnya. Dengan sistem pengamanan seperti saat ini, lanjutnya, maka pemerintah mencitrakan bahwa situasi natal tidak aman karena masih ada kemungkinan-kemungkinan serangan bom, padahal dalam beberapa tahun terakhir natal berlangsung aman. "Apa polisi sengaja memperburuk citra keamanan atau ada bisnis keamanan di balik ini," katanya. Ngabalin menilai seharusnya pemerintah Indonesia cukup memberikan imbauan bagi seluruh umat untuk membangun tolerasi dan rasa saling menghargai serta menghormati dalam kehidupan beragama. "Dengan berkembangnya tolerasi, tidak perlu lagi pengamanan yang berlebihan," ujarnya. Pengamanan gereja secara resmi sudah dilakukan sejak, Minggu (23/12), sedangkan pengamanan tidak langsung sudah berlangsung lama. Polisi yang sudah bertugas sejak lebaran Iduladha 1428 H tersebut terus bakal bertugas hingga tahun baru 2008 mendatang dan dilengkapi dengan alat pendeteksi logam untuk memeriksa warga yang akan masuk ke gereja.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007