Serang (ANTARA News) - Pengamat bidang Sosial dan Politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Gandung Ismanto, mengatakan citra aman Indonesia di mata dunia dalam dua tahun terakhir jangan sampai pudar dengan adanya sistem pengamanan yang serba berlebihan pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2008. "Kita tahu bahwa di Indonesia sudah sejak dua tahun ini dalam kondisi aman, dan teror sudah dapat diatasi, kemudian angka teror pun sudah sangat jauh berkurang, sehingga jangan lagi kita memperlihatkan bahwa Indonesia sepertinya belum aman, dengan adanya pengerahan aparat keamanan yang berlebihan untuk berjaga-jaga di sekitar gereja," kata Dosen Fisip Untirta ini kepada ANTARA di Serang, Senin. Gandung mengemukakan hal itu ketika diminta komentarnya tentang pengamanan Natal dan Tahun Baru yang berlebihan di beberapa provinsi, antara lain mengerahkan sejumlah pasukan dengan pakaian lengkap. Menurut Gandung, pola pengamanan perlu diubah dengan tidak lagi dengan cara memamerkan aparat kepolisian berpakaian serba lengkap, sehingga terkesan menakutkan, tetapi cukup dengan pola melatih khusus sejumlah orang, khususnya kaum Nasrani untuk menjaga gerejanya dari hal-hal yang tidak diinginkan, sementara aparat kepolisian cukup mengamankan lalu lintas sepanjang gereja, ataupun bila diperlukan cukup dengan pakaian preman. Ia mengatakan bila pengamanan di gereja dilakukan secara berlebihan dapat berdampak secara psikologis bahwa akan terjadi hal yang luar biasa pada perayaan Natal tersebut. "Jadi, saat ini harus diperlakukan beda antara kondisi yang terjadi masa lalu, dengan kondisi yang terjadi saat ini yang sudah jauh berbeda. Antisipasi tentu perlu, tapi jangan terlalu berlebihan sampai memakai seragam lengkap yang kesannya menakutkan," demikian Gandung Ismanto. (*)

Copyright © ANTARA 2007