Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto, mengatakan bahwa Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Hanura tidak akan membicarakan soal pencalonan presiden (capres) 2009, namun lebih mengonsentrasikan untuk lulus verifikasi partai politik (parpol) dan peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. "Dalam rapimnas ini tidak membicarakan soal pencalonan presiden 2009. Kami lebih mempersiapkan diri untuk membangun kekuatan sebagai parpol yang besar," kata Wiranto dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu. Menurut Wiranto, partai Hanura lebih berorientasi membangun pemerintahan yang kuat dan lebih tegas. Artinya, menurut dia, pemerintahan harus dibantu dukungan politik yang besar melalui parpol yang kuat. Dalam pandangan Wiranto, untuk membangun pemerintahan yang kuat harus didukung oleh parpol yang memenangkan pemilu. "Karena itu, Hanura akan membangun basis masa yang kuat," kata Wiranto. Wiranto mengakui, meski sebagai parpol baru, Partai Hanura telah berhasil membangun sebuah organik partai sehingga bisa menjalankan dirinya sendiri. "Hanura sudah mampu membangun infrastrukturnya secara mandiri di wilayahnya masing-masing. Berdasarkan kemampuan dan kondisi masing-masing," katanya. Hal yang menonjol lainnya, kata Wiranto, dalam interaksi antara pusat dan daerah ada suatu kehendak agar daerah diberikan kewenangan yang lebih besar. Wiranto juga mengemukakan, kader-kader Partai Hanura selalu dilatih untuk mengedepankan hati nurani dalam kerja-kerja politiknya, dan engan demikian nantinya jika mereka memegang jabatan tertentu tetap menggunakan hati nuraninya untuk membela kepentingan rakyat. Ketika ditanyakan bagaimana cara Partai Hanura mengikat kader-kadernya, agar tidak beralih ke parpol lain, Wiranto mengaku, tidak ada cara khusus. Hal itu, menurut dia, jika kader memang ingin beralih hal itu merupakan hak pribadi. "Namun, jika mereka merasa pas dan nyaman di Hanura pasti mereka akan tetap di Hanura. Tidak ada masalah, itu pilihan hati nurani mereka. Cara kita memikat adalah saatnya hati nurani bicara. Inilah saatnya hati nurani berbicara," kata Wiranto menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008