Paris (ANTARA) - Ratusan petugas pemadam pada Sabtu berjuang mengendalikan si jago merah di Prancis Selatan, saat gelombang panas yang menyengat membawa temperatur ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya ke berbagai bagian Eropa.

Tiga orang telah meninggal. Di Wilayah Gard, tempat temperatur paling tinggi tercatat pada Jumat, 45,9 Derajat Celsius (114 Derajat Fahrenheit), sejumlah kebakaran melahap 600 hektare lahan dan menghancurkan beberapa rumah serta kendaraan, kata petugas dinas layanan darurat.

Lebih dari 700 petugas pemadam dan 10 pesawat dikerahkan untuk memadamkan api di Gard, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu. Sebagian titik api membuat jalan ditutup sementara untuk kendaraan.

Beberapa petugas pemadam dilaporkan cedera tapi tidak serius.

Media Prancis melaporkan seorang pria telah ditangkap karena memulai kebakaran di satu desa Gard.

Cuaca sangat panas diperkirakan turun pada Sabtu di Prancis Selatan, tapi temperatur diramalkan masih mendekati 40 derajat.

Lebih ke utara, Paris diperkirakan mengalami hari paling panasnya akibat gelombang panas sejauh ini dengan temperatur diperkirakan mencapai 37 derajat.

Pemerintah di ibu kota Prancis tersebut tempat mempertahankan larangan orang mengemudikan mobil tua guna mencegah polusi yang berkaitan dengan gelombang panas.

Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan pekan ini bahwa 2019 akan termasuk tahun yang paling panas di dunia, dan 2015-2019 menjadi masa lima-tahun yang paling panas dalam sejarah.

Gelombang panas di Eropa, katanya, "benar-benar sejalan" dengan fenomena ekstrem yang berkaitan dengan dampak buangan gas rumah kaca.

"Resiko ekstrem"

Inggris dapat menyaksikan hari paling panasnya sejauh ini pada Sabtu, dengan temperatur diperkirakan mencapai 35 derajat Celsius, kata Kantor Meteorologi.

Selama empat hari berturut-turut, temperatur yang sangat tinggi di atas 43 derajat diperkirakan melanda seluruh Spanyol pada Sabtu.

Empat puluh dari 50 wilayah Spanyol telah ditempatkan dalam kondisi siaga cuaca, dan tujuh di antaranya diduga menghadapi resiko ekstrem, kata Lembaga Meteorologi Nasional.

Di Kota Girona di bagian timur-laut Spanyol, merkuri mencapai catatan tinggi, 43,9 derajat pada Jumat, sementara temperatur paling tinggi dalam sejarah dialami Kota Catalonia.

Petugas pemadam mampu mengendalikan 90 persen kebakaran hutan yang mengamuk di lahan seluas 60 kilometer persegi di Provinsi Tarragona di bagian timur-laut negeri itu.

Baca juga: Sekjen PBB peringatkan dunia "tak di jalur" batasi kenaikan temperatur
Baca juga: Transisi energi mampu redam perubahan iklim
Baca juga: Studi: Pemanasan global tingkatkan ketimpangan ekonomi dunia


Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019