Denpasar (ANTARA News) - Seniwati asal Jepang, Machiko Adachi (55), sejak sepuluh tahun yang silam bercita-cita untuk menggelar pameran di perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. "Cita-cita sejak pertama kali datang ke Bali tahun 1998 itu kini baru dapat terealisasi," ujar Machiko Adachi saat pembukaan pamerannya bersama dua seniman senegaranya di Museum Arma Ubud, Kabupaten Gianyar, Minggu. Ia mengatakan, sejak pertama kali mengunjungi Ubud, dan Bali umumnya pada tahun 1997, seperti ada "getaran" dalam dirinya untuk suatu saat bisa menggelar pameran di Bali. "Sejak itu setiap tahun saya berlibur ke Bali dan selalu memilih perkampungan seniman Ubud," ujar Machiko Adachi yang didampingi dua rekannya masing-masing Kazuhiro Tamura (54) dan Mizuo Ishida (49). Machiko Adachi mengaku, setiap liburan ke Bali selalu mendapat inspirasi untuk dituangkan ke atas kanvas. Inspirasi yang didapatnya itu dituangkan ke atas kanvas secara spontanitas, sehingga karya-karya seninya sarat dengan nuansa Bali. Meskipun tidak seperti karya-karya seniman besar yang menetap di Ubud dan mendapat inspirasi keunikan seni budaya Bali, karya Machiko Adachi juga tidak lepas dari nuansa budaya Bali. Seorang wanita mengenakan busana adat Bali di tengah lingkungan yang asri, merupakan salah satu dari delapan lukisan ukuran besar yang dipamerkan di Museum Arma selama sepekan, 16-23 Maret 2008. Pameran kolaborasi tiga seniman Jepang itu menyuguhkan 68 karya seni yang terdiri atas karya kanvas dan keramik. Kazuhiro Tamura mengatakan, jika pameran perdananya itu sukses, ada keinginan untuk kembali menggelar pameran pada tahun-tahun mendatang. Pameran di masa-masa mendatang itu akan selalu berkolaborasi untuk saling mengisi dan memperkaya satu sama lain, ujar Kazuhiro Tamura.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008