Kupang (ANTARA News) - Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr membasuh kaki 12 orang pada misa Kamis Putih di Gereja St Yoseph Pekerja Penfui Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis malam. Tradisi membasuh kaki ini untuk mengenang Yesus Kristus yang membasuh kaki 12 orang muridnya pada perjamuan malam terakhir sebelum menyerahkan nyawanya untuk menebus dosa umat manusia. Uskup Agung Kupang dalam khotbanya mengatakan apa yang dilakukan oleh Yesus Kristus merupakan sebuah misteri iman yang tidak diketahui oleh murid-muridnya pada saat itu. Namun, pesan yang disampaikan dalam perjamuan malam terakhir itu merupakan sebuah isyarat iman agar "kita saling mengasihi satu sama lain sebagai umat manusia". Yesus Kristus, kata Mgr Turang, mau menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus memberikan pelayanan kepada orang yang dipimpinnya, bukan sebaliknya untuk dilayani. "Apa yang dilakukan oleh Yesus merupakan sebuah wujud cinta kasih yang tulus dan mengajarkan kepada kita untuk saling mencintai satu sama lain, meski Yesus dilukiskan saat itu seperti seorang budak," katanya. Dalam tradisi Gereja Katolik, tradisi membasuh kaki ini biasanya dilakukan oleh seorang imam kepada umat yang dipilih dalam posisi mereka sebagai rasul pada setiap perayaan misa Kamis Putih. Misa Kamis Putih ini merupakan perjamuan malam terakhir antara Yesus Kristus dengan 12 orang muridnya sebelumnya menyerahkan nyawanya untuk keselamatan umat manusia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008