Jakarta (ANTARA News) - Australia menuduh produsen kertas toilet di dalam negeri melakukan dumping dan kini negara tersebut melakukan penyelidikan antidumping di Indonesia. "Penyelidikan sudah mulai 26 Maret, daftar pertanyaannya sudah kami terima," kata Direktur Pengamanan Perdagangan, Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Departemen Perdagangan Martua Sihombing di Jakarta, Kamis. Menurut Martua, ada empat perusahaan kertas Indonesia yang dituduh melakukan dumping yaitu PT Sinarmas, PT Lontar Papyrus, PT Pindo Deli, dan PT Univenus. Selain Indonesia, China juga dikenakan tuduhan yang sama. Petisi tuduhan dumping tersebut diajukan oleh lima perusahaan Australia yang memproduksi barang serupa yaitu Kimbely-Clark, SCA Hynicare, ABC Tissue Produtcs, Merino Pty. Ltd, dan Encore Packaging. Saat ini, Indonesia masih menghadapi tuduhan dumping kertas semen dari Korea Selatan. Sebelumnya, Amerika Serikat baru mencabut tuduhan dumping dan subsidi untuk kertas berlapis. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008