ANTARA -Peneliti Senior Pusat Studi Pariwisata UGM Yogyakarta, Prof. Janianton Damanik, Selasa (7/6) berpendapat, perubahan tarif Candi Borobudur harus dimaknai secara lebih luas sesuai dengan kondisi Borobudur yang telah terdaftar sebagai situs warisan dunia. Dengan perbedaan tarif sebagai seleksi pengunjung yang ingin belajar Borobudur atau hanya sekedar melihat kemegahan salah satu candi budha terbesar itu.
(Imam Prasetyo Nugroho/Arif Prada/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)