Saya mundur sebagai pelatih PSPS Pekanbaru bukan karena masalah uang melainkan mengurus APPI,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Mundari Karya hengkang dari PSPS menjelang putaran kedua kompetisi Indonesia Super League 2012/2013 dengan alasan lebih fokus mengurusi Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang sudah lama ditinggalkan.

"Saya mundur sebagai pelatih PSPS Pekanbaru bukan karena masalah uang melainkan mengurus APPI," kata Mundari Karya dihubungi Selasa.

Mantan pelatih Persija Jakarta dan Persikota Tangerang, Banten itu menambahkan bila mundur dari pelatih PSPS maka akan lebih fokus menanggani APPI.

Sebagai Ketua APPI, katanya, bahwa dirinya sudah lebih dari setahun tidak mengurus organisasi olahraga itu dan memiliki kewajiban untuk melaksanakannya.

Menurut dia, memilih mundur dari pelatih PSPS bukan dengan alasan tim yang bermarkas di Stadion Kaharudin Nasution Rumbai, Pekanbaru itu saat ini mengalami kendala keuangan.

"Jika mundur hanya masalah keuangan, saya sejak awal musim Indonesia Super League (ISL) 2012/2013 tentu sudah kabur," katanya.

Mundari mengatakan dirinya berharap agar manajemen PSPS memberikan beberapa bulan gaji yang belum dibayar meski tidak melatih lagi.

Namun Mundari berterima kasih kepada menejer PSPS Boy Sabirin yang telah bekerja keras untuk membangun tim meski saat ini terseok masalah finansial.

PSPS Pekanbaru saat ini kesulitan keuangan, meski banyak perusahaan besar yang beroperasi di Riau, namun tidak satupun yang bersedia menjadi sponsor.

Demikian pula PSPS terhempas di posisi klasemen papan bawah dengan peroleh 14 poin dari 18 kali pertandingan, tiga kali menang, lima kali imbang dan 10 kali tumbang.

Pihak manejemen mengaktifkan asisten pelatih Afrizal dan Tarjaki Lubis untuk lebih fokus menangani tim setelah Mundari Karya hengkang.

Sebelumnya, menjelang putaran pertama ISL 2012-2013, Pemkab Kampar melalui Bupati Jefry Noor menggelontorkan dana mencapai Rp1 miliar, namun jelang penutupan musim kompetisi kontrak diputus.

Salah satu penyebabnya Bupati Jefry memutuskan kontrak karena tim selalu kalah menghadapi lawan termasuk ketika berlaga di kandang sendiri. (A047)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013