Bandung (ANTARA News) - Polrestabes Bandung melakukan razia terhadap preman di Kota Bandung, Senin, dalam razia tersebut sebanyak 41 orang preman terjaring razia yang dilakukan di Terminal Cicaheum, Terminal Leuwipanjang, Pasar Kosambi dan Pasar Baru Kota Bandung.

Kabag Ops Polrestabes Bandung AKBP Diki Budiman, di Mapolrestabes Bandung, Senin mengatakan ke-41 orang preman tersebut sudah dibawa ke Markas Sat Sabhara Polrestabes Bandung untuk didata lebih lanjut.

"Jadi mereka yang tidak terindikasi melakukan tindakan pidana akan dibawa ke Sidolig atau Stadion Persib untuk mendapat pembinaan," katanya.

Sementara yang terindikasi melakukan tindakan pidana, lanjut dia, akan diproses sesuai kesalahannya.

Dikatakannya, razia preman dilakukan karena selama ini mendapat laporan dari masyarakat terkait banyaknya preman yang meresahkan.

"Ya, operasi ini rencananya akan kita lakukan selama dua hari," katanya.

Akan tetapi, kata dia, tidak menutup kemungkinan razia dilakukan lebih dari dua hari.

"Ke depannya, kami lihat hasil evaluasi besok apakah target operasi kita sudah terjaring atau belum. Kalau belum, nanti kita operasi lagi," katanya.

Pihaknya mencatat sejumlah daerah/wilayah menjadi titik beroperasinya sejumlah preman di Kota Bandung, yakni di Terminal Cicaheum, Terminal Leuwipanjang, Pasar Induk Gedebage, dan sepanjang Jalan Soekarno-Hatta.

Menurut dia, ada berbagai modus yang dilakukan preman selain memalak, di antaranya menjual air minum kemasan secara paksa, hingga memaksa orang untuk naik ke angkot tertentu.

"Sopir angkot dan pemilik warung juga tak lepas sebagai sasaran pemalakan preman. Yang jadi masalah, kadang masyarakat enggan untuk melaporkan tindakan premanisme yang dialaminya," ungkapnya.

Dikatakannya, untuk melakukan penyidikan terhadap orang yang melakukan aksi premanisme, polisi memerlukan laporan korban untuk dasar penyidikan.

"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat, laporkan ke kami si A, B, C melakukan apa," ujarnya.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013