Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp1,16 triliun dalam lelang tiga seri Sukuk Negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa ini, dari total penawaran yang masuk lebih dari Rp1,96 triliun.

Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyebutkan jumlah Rp1,16 triliun terdiri dari seri SPN-S02012015 sebesar Rp875 miliar dan seri PBS005 sebesar Rp285 miliar.

Imbal hasil rata-rata tertimbang untuk SPN-S02012015 sebesar 6,19 persen. SBSN ini akan jatuh tempo 2 Januari 2015. Penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp1,56 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,13 persen dan tertinggi 7,0 persen.

Imbal hasil rata-rata tertimbang seri PBS005 sebesar 9,22 persen dan tingkat imbalan 6,75 persen. SBSN ini akan jatuh tempo 15 April 2043. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp371 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 9,13 persen dan tertinggi 9,5 persen.

Sementara itu untuk seri PBS006 tidak ada penawaran yang dimenangkan. Penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp31 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 8,31 persen dan tertinggi 8,75 persen.

Penjualan Sukuk Negara melalui lelang itu ditujukan untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam APBN 2014.

Jumlah dimenangkan sebesar Rp1,16 triliun itu lebih rendah dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun. (*)

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014