Tokyo (ANTARA News) - Indeks Nikkei 225 bursa Tokyo berakhir pada level tertinggi baru tujuh tahun pada Selasa, setelah keputusan mengejutkan minggu lalu oleh bank sentral Jepang (BoJ) untuk memperluas program pembelian asetnya.

Indeks acuan Nikkei di Bursa Efek Tokyo naik 2,73 persen, atau 448,71 poin menjadi 16.862,47, penutupan terbaik sejak Oktober 2007, sedangkan indeks Topix dari semua saham papan utama naik 2,63 persen atau 35,01 poin menjadi 1.368,65.

Kenaikan terjadi setelah libur akhir pekan tiga karena pasar keuangan Jepang tutup pada Senin untuk hari libur nasional.

"Reaksi positif pasar AS (Jumat) terhadap pengumuman BoJ menambah semua semakin semangat menjadikan antusiasme saham Jepang tiba-tiba bullish," Hiroichi Nishi, manajer umum ekuitas di SMBC Nikko Securities, mengatakan kepada Dow Jones Newswires.

Pada Jumat (31/10), saham-saham Tokyo melonjak 4,83 persen karena yen jatuh setelah bank sentral Jepang meningkatkan program pelonggaran moneter yang besar dengan Gubernur Haruhiko Kuroda mengatakan Jepang berada pada "saat kritis" dalam perangnya terhadap deflasi.

Para pembuat kebijakan BoJ mengatakan mereka akan meningkatkan laju stimulus bank sentral sebanyak 20 triliun yen membawanya menjadi 80 triliun yen per tahun, sebagai bagian dari pertempuran Tokyo terhadap penurunan harga dan pertumbuhan yang lambat.

Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan kepada parlemen pada Selasa bahwa pasar "sebagian besar menyambut" langkah BoJ, tetapi ia menambahkan bahwa "kami ingin terus memperhatikan konsumsi, yang menunjukkan pelemahan".

Kenaikan pajak penjualan pada April telah memperlemah belanja konsumen dan mengerem ekonomi yang lebih luas, menimbulkan kekhawatiran mengenai rencana kenaikan pajak lainnya pada tahun depan.

Stimulus BoJ memicu reli di bursa saham global, dengan Dow melonjak 1,13 persen ke rekor tinggi pada Jumat.

"Reaksi AS terhadap bazooka Kuroda secara tak terduga besar," Hirokazu Kabeya, ahli strategi senior di Daiwa Securities, mengatakan. "Kejatuhan yen juga memiliki dampak besar.

"BoJ mendukung yen yang lemah dalam arti dengan pelonggaran lebih lanjut kreditnya meningkat," tambahnya.

Yen merosot melewati 114 terhadap dolar pada Senin, tingkat yang terakhir terlihat pada akhir 2007.

Yen mengembalikan beberapa kerugiannya pada Selasa dengan dolar berada pada 113,33 yen, terhadap 113,99 yen pada penutupan di New York, Senin.

Pelemahan yen baik untuk pengekspor Jepang karena membuat mereka lebih kompetitif di luar negeri dan meningkatkan keuntungan mereka ketika dipulangkan.

Sony melonjak 11,05 persen menjadi 2.301,0 yen dan Panasonic melonjak 5,97 persen menjadi 1.383,0 yen, sementara Sharp naik 2,55 persen menjadi 281,0 yen dan produsen kamera Olympus naik 5,36 persen menjadi 4.125,0 yen.

Broker Daiwa Securities melonjak 12,27 persen menjadi 966,7 yen, sementara bank investasi Nomura naik 7,71 persen menjadi 727,0 yen, demikian AFP melaporkan.

(SYS/A026/B012)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014