New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), hari suram untuk pasar global menyusul laporan penjualan ritel AS yang mengecewakan dan perkiraan ekonomi global yang lemah dari Bank Dunia.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 186,59 poin (1,06 persen) menjadi ditutup pada 17.427,09, jatuh untuk hari keempat berturut-turut, demikian laporan AFP.

Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 11,76 poin (0,58 persen) menjadi berakhir di 2.011,27 setelah sebelumnya tergelincir di bawah 2.000, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq jatuh 22,18 poin (0,48 persen) menjadi 4.639,32.

Saham-saham AS berada di posisi merah sepanjang hari, tetapi agak menguat setelah harga minyak mentah ditutup lebih tinggi dan setelah laporan Federal Reserve menggambarkan ekonomi Amerika Serikat secara luas berkembang.

Pasar ekuitas Eropa juga merosot tajam.

Pendorong utama adalah aksi jual pada Rabu, termasuk pemangkasan dalam perkiraan ekonomi Bank Dunia 2015 dan penurunan 0,9 persen dalam penjualan ritel AS pada Desember.

"Ada banyak kekhawatiran dalam hal pertumbuhan global," kata William Lynch, direktur investasi Hinsdale Associates.

Anggota Dow, JPMorgan Chase, turun 3,5 persen setelah melaporkan penurunan laba kuartal keempat 6,6 persen menjadi 4,9 miliar dolar AS, menyusul biaya pengeluaran hukum satu miliar dolar AS. Hasil tersebut sedikit lebih rendah dari harapan.

Wells Fargo kehilangan 1,2 persen setelah membukukan laba 1,02 dolar AS per saham, sesuai dengan ekspektasi.

Bank of America dan Citigroup, yang keduanya akan melaporkan laba mereka pada Kamis, jatuh masing-masing 2,5 persen dan 1,9 persen.

General Motors turun 2,7 persen setelah mengatakan menghabiskan hampir dua miliar dolar AS untuk penarikan dan kompensasi korban pada 2014.

Produsen mobil terbesar AS itu memproyeksikan peningkatan laba dan margin pada 2015 di balik pertumbuhan "moderat" dalam penjualan mobil secara keseluruhan di seluruh dunia.

Pembuat mobil listrik Tesla Motors jatuh 5,7 persen, setelah pendiri dan kepala eksekutifnya Elon Musk mengakui biaya bahan bakar yang lebih rendah mengancam industri mobil listrik dan mengatakan perusahaan mungkin tidak akan menguntungkan sampai 2020.

Produsen logam juga menderita karena harga tembaga turun tajam. Freeport-McMoran merosot 10,9 persen, sedangkan Southern Copper kehilangan 3,7 persen.

Saham peritel mundur, termasuk anggota Dow, Wal-Mart turun 3,0 persen, Target melemah 2,1 persen dan TJX kehilangan 1,4 persen), pemilik Marshall dan jaringan toko diskon lainnya.

Harga obligasi naik. Imbal hasil yang bergerak berlawanan terhadap harga, pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi 1,84 persen dari 1,90 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,46 persen dari 2,50 persen setelah sebelumnya meluncur ke rekor terendah 2,39 persen.
(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015