Jambi (ANTARA News) - Lembaga Penyiaran Publik TVRI Stasiun Jambi menerima pesan berisi ancaman teror bom dari seseorang yang mengaku sebagai anggota kelompok Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) dari Poso pada Selasa sekitar 08.45 WIB.

Setelah dua kali menerima pesan singkat berisi ancaman bom, Kepala TVRI Stasiun Jambi Zumanik Gani melapor ke polisi sekitar pukul 09.00 WIB.

Ia lantas meminta seluruh karyawan keluar dari gedung TVRI Jambi di Jalan Kapten A Hasan, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

"Saya minta seluruh karyawan TVRI keluar dari gedung dan menjauh sambil menunggu kedatangan polisi," jelas Zumanik.

Satu jam kemudian polisi tiba di gedung TVRI Jambi dan langsung melakukan penyisiran dan pemeriksaan serta meminta keterangan dari karyawan stasiun televisi tersebut.

Usai memberikan keterangan kepada polisi Zumanik menjelaskan bahwa pesan ancaman bom juga disampaikan kepada kepala teknik melalui layanan pesan singkat telepon seluler.

"Dua kali ancaman disampaikan kepada saya dan satu kali lagi kepada kepala teknik yang menerima SMS teror bom yang mengaku seseorang dari Poso," katanya.

Dalam pesan yang disampaikan kepada Zumanik, pengirim mengatakan kantor TVRI akan di bom dalam dua menit. "SMS-nya sempat saya balas. Di bawahnya ada nama ISIS," katanya.

Sebanyak 15 polisi selama sekitar dua jam memeriksa seluruh ruangan gedung TVRI Jambi.

Pemimpin pasukan Gegana Brimob Kepolisian Daerah Jambi, Komisaris Polisi Beridiansyah, mengatakan polisi tidak menemukan benda yang bisa meledak atau apapun terkait ancaman bom tersebut di semua ruangan gedung TVRI Jambi.

"Jadi kami nyatakan aman gedung ini dari ancaman bom tersebut," kata Beridiansyah.

Pewarta: Nanang Mariadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015