Roma (ANTARA News) - Luciano Spalletti kembali untuk kedua kalinya sebagai pelatih AS Roma ketika klub Liga Italia itu mengonfirmasi pada Kamis bahwa ia akan menggantikan Rudi Garcia, yang dipecat sehari sebelumnya.

Spalletti diberi tugas untuk membawa Roma kembali ke jalur persaingan menjadi juara setelah penampilan mereka merosot dan membawa mereka turun ke peringkat kelima di klasemen, tertinggal tujuh angka dari pemuncak klasemen Napoli, dan memicu terdepaknya Garcia setelah mengasuh tim itu selama dua setengah tahun.

Roma juga telah mencapai 16 besar Liga Champions, meski kalah satu kali pada pertandingan fase grup mereka saat dihancurkan Barcelona dengan skor 1-6, dan akan menantang Real Madrid dalam pertandingan dua leg.

Roma disebut-sebut memiliki salah satu penggemar paling setia di Italia, meski mereka hanya mampu menjuarai Liga Italia sebanyak tiga kali, di mana gelar terakhir itu didapat pada musim 2000/2001.

Spalletti (56) dua kali memenangi gelar Liga Rusia saat menangani Zenit St Petersburg, yang berakhir pada 2014, dan ia merupakan pelatih Roma dari 2005 sampai 2009.

Roma asuhannya dua kali menjuarai Piala Italia secara berturut-turut pada 2007 dan 2008, dan mengukir rekor baru di Liga Italia pada Februari 2006 ketika mereka membukukan 11 kemenangan beruntun. Namun Spalletti juga menyaksikan timnya dihancurkan Manchester United dengan skor 1-7 pada Liga Champions 2007.

"Saya gembira karena saya tahu kecakapan kota ini, klub ini, dan tim ini," ucapnya kepada situs resmi Roma. "Merupakan hal yang menyenangkan untuk bekerja dengan orang-orang yang berharga."

Para penggemar garis keras Roma, yang dikenal sebagai Ultras, memboikot pertandingan-pertandingan musim ini setelah pejabat yang berwenang mewajibkan Curva Sud mereka dipisah-pisah untuk alasan keamanan.

Para penggemar kemudian menyaksikan pertandingan-pertandingan tim junior dan mendatangi hotel tim sebelum pertandingan-pertandingan untuk memperlihatkan dukungan mereka, namun menolak untuk pergi ke Stadio Olimpico.

"Para penggemar terlibat secara khusus di Roma dan Anda kehilangan sesuatu tanpa mereka," tutur Spalletti.

"Mereka merupakan bagian dari sejarah klub ini dan bagian dari pekerjaan harian kami. Mereka memiliki banyak hal untuk diberikan kepada tim kami." Demikian laporan Reuters.

(Uu.H-RF/I015)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016