Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Australia mulai melirik kembali Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (IA CEPA) seiring hubungan kedua negara yang tengah membaik.

Demikian disampaikan Dirjen Industri Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.

"IA CEPA sempat berhenti (dibahas), karena tidak ada kesepahaman. Mungkin saja didiskusikan kembali, karena hubungan lagi bagus," ujar Sigit.

IA-CEPA merupakan kesepakatan bagi kedua negara dalam upaya mendorong kerjasama investasi.

Menurut Sigit, kedatangan sekitar 300 pengusaha asal negeri kanguru beberapa waktu lalu ke Tanah Air menjadi sinyal yang baik untuk mulai mendiskusikan hubungan perekonomian lagi.

Pasalnya, kondisi neraca perdagangan Indonesia-Australia saat ini terbilang surplus, di mana Indonesia memimpin, meskipun nilainya relatif kecil.

Diketahui, Australia merupakan mitra dagang terbesar ke-12 bagi Indonesia dan merupakan investor asing terbesar ke-12 di Indonesia pada 2015.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop melaksanakan pertemuan di Jakarta dalam menyambut kelanjutan perundingan IA CEPA.

Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menlu membahas sejumlah isu dalam upaya peningkatan kerjasama bilateral, regional dan multilateral.

Beberapa kerjasama bilateral yang dibahas diantaranya adalah di bidang perdagangan dan investasi, ekonomi digital, ilmu pengetahuan dan inovasi, riset dan teknologi.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016