Jakarta (ANTARA News) - Layanan streaming musik asal Swedia, Spotify, resmi memasuki pasar Asia pada April 2013 dengan peluncuran di Singapura, Malaysia dan Hongkong.

Pada September 2013, Spotify menjejakkan kakinya di Taiwan. Layanan musik yang memiliki 30 juta lagu itu kemudian mengumumkan kehadirannya di Filipina pada April 2014.

Tak sampai di situ, Spotify mengukuhkan eksistensinya di pasar Asia dengan menghadirkan layanannya di Indonesia hari ini, 30 Maret 2016.

Selanjutnya, Spotify kabarnya telah membidik dua negara Asia lainnya, yakni Jepang dan India.

Spotify dikabarkan telah menandatangi kontrak dengan LINE, yang memungkinkan pengguna untuk berbagi playlist lagu melalui layanan pesan instan asal Jepang tersebut.

"LINE juga besar di Indonesia. Bagi kami untuk saat ini hanya fokus pada Indonesia," kata Managing Director Spotify Asia, Sunita Kaur, usai peluncuran Spotify di Indonesia, di Jakarta, Rabu.

"Kami mencari negara lain di Asia, tapi kami belum menentukan negara mana," sambung dia.

Sementara itu, saat ditanya mengenai rencana peluncuran Spotify di India, Sunita mengisyaratkan bahwa Spotify saat ini dalam tahap mempersiapkan konten lokal.

"Kami ingin ada di mana-mana. Streaming musik salah satu yang perlu diperhatikan adalah lisensi. Kami tidak akan meluncurkan hingga kami memiliki konten lokal yang kuat," ujar dia.

"Karena yang terjadi ketika meluncurkan layanan, orang-orang akan melihat siapa artis-artis di dalamnya. Kami ingin meyakinkan pengalaman tersebut," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016