Jayapura (ANTARA News) - Sekretaris umum (Sekum) Persipura Jayapura, Rocky Bebena, mengatakan klub yang berjuluk Mutiara Hitam itu tidak memikirkan Kongres Luar Biasa (KLB) seperti yang diusung sejumlah klub atau Pengprov PSSI, tetapi memilih bersikap netral.

"Silahkan kalau rekan-rekan lain punya pemikiran untuk KLB, tapi Persipura tidak mengikuti itu. Kami berjalan sesuai dengan arahan federasi dan hingga kini kami masih menunggu keputusan, kalau keputusan federasi seperti apa itu yang akan kami ikuti," kata Rocky Bebena di Kota Jayapura, Papua, Jumat, menanggapi KLB yang diusung Kelompok 85.

Mantan wartawan itu mengaku tidak akan menyurati PSSI terkait KLB yang diusung oleh kelompok sepak bola itu, tetapi lebih bersikap diam atau netral.

"Kami tetap pada posisi netral. Yang kami pikirkan sekarang adalah ketika meminta sesuatu yang diluar konsep statuta, lalu dikemudian hari ada sanksi buat klub bagaimana? Pasti ada yang bertanggungjawab atau kalau ada sanksi siapa yang akan bertanggungjawab," katanya dengan nada bertanya.

Menurut dia, jika saja KLB itu dilakukan kemudian mendapat sanksi dari induk organisasi sepak bola tertinggi karena tidak sesuai dengan statuta, otomatis yang dirugikan adalah klub-klub tersebut.

"Persipura ini kan milik publik, semua masyarakat. Kalau tim-tim lain di Papua sudah memberikan dukungan terhadap KLB, kami tidak persoalkan, silahkan. Strata Persipura tidak sama dengan klub-klub tersebut," katanya.

Beberapa waktu belakangan ini, semakin menguat soal permintaan dilaksanakan KLB oleh PSSI.

Kelompok 85 atau K-85 adalah inisiator agar dilaksanakan KLB yang kini telah mencapai 91 pendukung atau voters dari 107 voters sah PSSI.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016