Keduanya, antara presiden Jokowi dan JK sangat kompak. Tidak benar kalau dikatakan pecah atau JK hanya diposisikan seolah-olah ban serep
Jakarta (ANTARA News) - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Maruarar Sirait membantah anggapan ada perpecahan antara Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla seperti ditengarai politisi Gerindra, Fadli Zon. Maruarar justru memastikan kedua pemimpin sangat kompak dan saling menghargai.

"Keduanya, antara presiden Jokowi dan JK sangat kompak. Tidak benar kalau dikatakan pecah atau JK hanya diposisikan seolah-olah ban serep," kata politisi PDIP itu di Jakarta, kamis.

Sebelumnya Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik ada perpecahan antara Jokowi dan JK. Menurut Fadli, JK hanya diposisikan sebagai "ban serep", padahal menurut dia JK memiliki kemampuan dan kapabilitas yang cukup untuk diberdayakan.

Maruarar menjelaskan, dalam pembahasan RUU Tax Amnesty, JK sangat berperan. Begitu juga dalam banyak hal, khususnya terkait masalah-masalah politik di mana peran JK sangat kentara.

"Hanya sekarang Pak JK sangat bisa tahu menempatkan diri dan Pak Jokowi sangat menghargai itu," kata Maruarar.

Fadli mengkritik Jokowi yang terlihat berjalan sendiri. Fadli juga mengkritik Nawacita Jokowi yang tidak berjalan, misalnya dalam hal membangun 5.000 puskesmas baru, kemandirian pangan atau pembangunan tol laut.

Namun ketika ditanyakan apakah hal-hal itu membuat Jokowi bisa digugat karena tidak menepati janjinya, Fadli mengakui bahwa hal itu hanya kontrak politik.

"Kontrak politik tidak bisa dibawa ke ranah hukum karena politik sanksinya terserah masyarakat, jangan memilih lagi nanti," kata Fadli.

Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016