Mogadishu, Somalia (ANTARA News) - Utusan senior PBB di Somalia telah mengutuk serangan teror, Minggu (19/2), di satu pasar di Mogadishu, Somalia, yang menewaskan tak kurang dari 30 orang dan melukai lebih dari 40 orang lagi.

Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB di Somalia (SRSG), Michael Keating, menggambarkan peristiwa itu sebagai pengingat brutal mengenai taktik buruk kaum fanatik.

"Saya mengutuk serangan teror di Mogadishu hari ini. Pembunuhan warga sipil adalam perbuatan tercela dan yang mencapai apa-apa --kecuali mengingatkan rakyat Somalia tentang ketidak-pedulian kaum fanatik terhadap penderitaan dan nyawa manusia," kata Keating, di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Mogadishu.

Kelompok Ash-Shabaab diduga telah meledakkan kendaraan yang diisi peledak rakitan di Pasar Abagedo di dekat Kawa Gudey, di Kabupaten Dharkenley di Mogadishu.

Korban tewas meliputi pejalan kaki dan penjaga toko yang berada di sekitar pasar itu, ketika ledakan terjadi. Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu.

Serangan itu terjadi saat Somalia bersiap bagi pelantikan Presiden baru Somalia, Mohamed Abdullah Mohamed (Farmajo), yang telah memangku jabatan di tengah kegembiraan masyarakat yang memperingati awal babak baru dalam sejarah Somalia.

"Saya memuji reaksi cepat pasukan keamanan Somalia dan orang yang pertama kali memberi tanggapan. Para pelaku haris diseret ke pengadilan secepatnya. Kami menyampaikan simpati paling dalam kepada keluarga dan teman korban yang telah tewas," kata Keating.

Gerilyawan belum lama ini telah meningkatkan serangan mereka terhadap pasukan Somalia dan Uni Afrika di negeri itu, yang telah menyaksikan lonjakan serangan sehingga merenggut nyawa manusia dan harta.

Pasukan Somalia dan AMISOM juga telah meningkatkan serangan udara di Somalia Selatan dalam belakangan ini.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017