Madiun (ANTARA News) - Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto mengimbau pemudik mewaspadai penjualan tiket palsu yang marak terjadi akibat ulah oknum tidak bertanggung jawab mencari keuntungan di tengah tingginya kebutuhan masyarakat akan transportasi berlebaran.

"Kami meminta para pemudik untuk berhati-hati saat membeli tiket kereta api. Hendaknya para calon penumpang membeli tiket di tempat resmi guna menghindari calo dan tiket palsu," ujar Supriyanto kepada wartawan, Sabtu.

Menurut dia, imbauan tersebut kembali intensif dilakukan pascaditemukannya beberapa tiket palsu di Stasiun Jakarta Pasar Senen pada Jumat (23/6).

Adapun tiket palsu tersebut diketahui saat korban melakukan "boarding" KA Kutojaya Utara Pagi relasi Jakarta Pasar Senen-Kutoarjo. Dimana, pada tiket diduga palsu tersebut tercantum kode "barcode" yang berbeda dengan tiket asli.

"Awalnya penumpang tersebut akan "boarding" tiket KA Kutojaya utara, tapi saat dilakukan "scan"di alat, tidak bisa terdeteksi karena tidak ada di database," kata dia.

Atas kejadian tersebut, kemudian petugas boarding lapor ke loket bagasi untuk dilakukan pengecekkan. Setelah dicek ternyata data tersebut tidak ada, karena kode "bookingnya" palsu.

Supriyanto menjelaskan, korban adalah penumpang berprofesi sebagai buruh pabrik yang berjumlah sembilan orang. Korban mengaku membeli tiket dengan cara memesan ke teman dekatnya sesama buruh pabrik juga secara online.

"Awalnya korban yang pesan tiket tersebut agak curiga karena tiket yang ia beli sudah jadi tiket boarding. Tapi karena merasa membeli tiket melalui temannya, maka para buruh tersebut percaya saja dan mengira itu tiket asli," kata dia.

Supriyanto menambahkan, kasus tersebut saat ini masih ditangani oleh pihak terkait. Terlebih, rombongan korban tersebut sudah sekalian membeli tiket untuk balik ke Jakarta pada tanggal 1 Juli mendatang dan ternyata tiket tersebut juga palsu.

"Intinya kami mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati. Apabila membeli tiket secara online dan posisi tiket sudah habis, jangan memaksakan diri. Apalagi sampai membeli dari calo," katanya.

Sebab pembelian tiket di calo sangat merugikan, rawan palsu, dan hal itu akan langsung terdeteksi karena sistem keamanan yang digunakan PT KAI (Persero) telah berlapis.

(T.KR-LUS/B015)

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017