Jakarta (ANTARA News) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Lippo Tbk (Bank Lippo) menyetujui untuk tidak membagi dividen ke para pemegang saham pada tahun fiskal 2007. Keputusan tidak membagikan dividen itu merupakan yang ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir. "Kita tidak membagi dividen, karena kita ingin mengukuhkan modal dan ekpansi ke depan. ini ketiga kalinya kita tidak mebagi dividen," kata Presiden Komisaris Lippo Bank, MD Ali MD Dewal seusai RUPST Bank LIppo di Jakarta, Kamis. Direktur Treasury Bank Lippo, Gottfried Tampubolon mengatakan, tidak dibaginya dividen menunjukan komitmen pemegang saham mayoritas yaitu perusahaan BUMN Malaysia, Khazanah Berhard (sekitar 93 persen), untuk melakukan investasi jangka panjang. "Ini menunjukan komitmen Khazanah untuk berinvestasi jangka panjang di Indonesia," katanya. Direktur Keuangan Bank Lippo, Thila Nadason mengatakan, dengan tidak dibaginya dividen akan membuat pertumbuhan Bank Lippo akan semakin membaik. "Kita memiliki rencana baik pertumbuhan organik (pertumbuhan kinerja perusahaan) maupun unorganik melalui akuisisi. Namun untuk unorganik saat ini kita tunda karena menunggu kajian mengenai merger," katanya. Ia menambahkan, rencananya, pihaknya kan melakukan akuisisi perusahaan multifinance (pembiayaan) dan bank kecil di daerah. "Tapi kita tunda dulu untuk evaluasi merger," katanya. Sementara itu, RUPST Bank Lippo juga menyetujui laporan keuangan 2007. Dalam laporan keuangan 2007, Bank Lippo membukukan laba bersih setelah pajak Rp738 miliar atau naik 46 persen dari 2006 yang mencapai Rp507 miliar. Selain itu RUPST juga menetapkan dewan komisaris dan dewan direksi serta dewan pengawas syariah. Untuk Dewan Komisaris, Presiden komisaris di Jabat oleh MD Ali MD Dewal dan komisaris dijabat oleh Abdul Farid Alias. Sedangkan komisaris independen dijabat oleh Zulkifli M Ali, Roy Edu Tirtadji, Andi Mohammad Hatta, dan Billy Sindoro. Untuk dewan direksi, direktur Utama dijabat oleh Hendrik G Mulder dengan direkturnya yaitu, Tjindrasa Ng, Gottfried Tampubolon, Thila Nadason dan Lim Eng Khim. Untuk dewn pengawas syariah, ketua dijabat oleh H Muhammad Anwar Ibrahim, dengan anggota H Muhammad Fathurahman Djamil dan Muhammad Taufik Ridlo. Sedangkan penasehatnya Mohd Daud Bakar. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008