Serang (ANTARA News) - Kepulan asap letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda mencapai ketinggian 450 meter hingga menyebar sekitar Pantai Anyer. "Meskipun kepulan asap menyebar ke daratan, namun tidak menimbulkan gangguan pernapasan warga yang tinggal di sekitar pesisir pantai Anyer," kata Kepala Pos Pemantauan GAK, Anton Tripambudi, di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Jumat malam. Ia mengatakan, kepulan asap berwarna putih kelabu terlihat jelas di pos pemantauan karena kondisi cuaca sepanjang Jumat(2/5) cukup normal. Tingginya kepulan asap itu, kata dia, disebabkan terjadi peningkatan frekuensi letusan dan kegempaan Anak Krakatau. Bahkan, sepanjang Jumat (2/5) letusan dan kegempaan Anak Krakatau meningkat hingga mencapai 819 kali, dibandingkan hari Kamis (1/5) sebanyak 766 kali. Namun demikian, kepulan asap letusan Anak Krakatau hingga kini belum menerima laporan terdapat warga sekitar Pantai Anyer mengalami gangguan pernapasan. Anton mengemukakan, kepulan asap itu sangat tipis juga menyebar ke udara, sehingga tidak menyerang penyakit gangguan pernapasan. Menurut dia, sejak ditetapkan siaga level III oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, sampai saat ini frekuensi letusan dan kegempaan Anak Gunung Krakatau mengalami fluktuasi. Akan tetapi, kemunculan letusan dan kegempaan vulkanik dengan interval antara tiga sampai enam menit, bahkan terkadang 10 sampai 15 menit. "Sejauh ini letusan dan kegempaan Anak Krakatau tidak menimbulkan bencana gelombang tsunami karena terjadi pembesaran lubang pada kawah baru di bukit selatan gunung," kata dia. Oleh karena itu, uajr dia, letusan dan kegempaan Anak Krakatau akan memakan waktu cukup lama dibandingkan letusan pada tahun 2001 lalu. Padahal, tambah dia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Bandung sudah menurunkan status Anak Krakatau menjadi waspada sejak 1 sampai 20 April, namun kenyataan dinaikkan kembali menjadi siaga level III karena mengalami "batuk-batuk" itu. Data di Pos Pemantauan Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Jumat (2/5) pukul 00.00 sampai 18.00 WIB, petugas mencatat kegempaan 819 kali, yakni vulkanik A (Dalam) sebanyak 48 kali, vulkanik B (Dangkal) 86 kali, letusan 206 kali, tremor 4 kali dan hembusan sebanyak 483 kali. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008