Serang (ANTARA News) - Letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, Minggu malam, mengeluarkan semburan bola api disertai bunyi ledakan keras selama lima menit. Petugas Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK), Jumono, di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, dentuman yang mengiringi semburan bola api itu terdengar hingga ke pesisir pantai Anyer. Menurut dia, selama lima hari terakhir ini Anak Krakatau tidak mengeluarkan semburan bola api disertai dentuman keras. Kemungkinan, sambungnya, semburan bola api itu muncul kembali akibat terjadinya pembesaran lubang kawah baru yang berlokasi di bukit selatan gunung. Oleh karena itu, sampai saat ini status Anak Gunung Krakatau masih siaga level III, sehingga tidak diperbolehkan pengunjung dan nelayan untuk mendekati kawasan gunung. "Pengunjung dan nelayan hanya diperbolehkan berada di kejauhan radius dua kilometer karena berbahaya akan terkena bola api diserta lontaran bebatuan pijar," kata dia. Penetapan radius dua kilometer itu merupakan keputusan Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral di Bandung.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008